Pematangsiantar, MISTAR.ID
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar menggelar rapat koordinasi (Rakor) di Posko Satgas, Selasa (8/2/22). Rakor ini untuk mengevaluasi penyebaran Covid-19 yang cenderung semakin meningkat.
Rakor menghasilkan 10 kesimpulan yang akan diterapkan Satgas ke depannya. Hal ini disampaikan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar Sofian Purba ketika dikonfirmasi Mistar, mengenai hasil Rakor.
10 hasil kesimpulan Rakor yang disampaikan Sofian yakni, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan secara hybrid antara metode daring dan luring sebesar 50-50 persen mulai 8 Februari 2022 sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.
Baca Juga:Gelar Operasi Prokes, Satgas Covid-19 Toba Bersinergi dengan IPDN/IKAPTK
Surveilans epidemologi/penemuan kasus aktif Covid-19 di satuan pendidikan dan peningkatan 3T yakni tracing, testing dan treatment. Penghentian sementara PTM Terbatas, jika positivity rate lebih besar atau sama dengan 5 persen.
Melaksanakan percepatan vaksinasi booster Covid-19 kepada pelayan publik, warga lanjut usia (Lansia) dan masyarakat rentan yang memiliki komorbid.
Melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat di rumah dan tempat ibadah.
Baca Juga:Terkait Ada Atau Tidaknya Kasus Omicron di Siantar, Begini Penjelasan Sekretaris Satgas Covid-19
Kemudian, jam operasional pusat perbelanjaan/mal dibatasi sampai dengan pukul 20.00 WIB. Jam operasional rumah makan/kafe sampai dengan pukul 21.00 WIB. Peningkatan pengawasan dan pendisiplinan Prokes 5M yang ketat oleh tim penegakan hukum (Gakkum) Satgas secara masif dan luas.
Memastikan isolasi terpusat rumah singgah tetap aktif bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan kriteria Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan.
Serta peningkatan fungsi Satgas Covid-19 kecamatan dan kelurahan di Kota Pematangsiantar agar dapat dikoordinir oleh para Liaison Officer (LO) atau penghubung kecamatan. (Ferry/hm14)
