Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Rosmayana menyampaikan keterbatasan anggaran belanja dalam pos APBD 2020 diharapkan dapat mencukupi program kegiatan. Rosmayana mengungkapkan, anggaran belanja pendidikan di Kota Pematangsiantar tahun 2020 sebesar Rp216.186.078.
Berdasarkan, rekapitulasi APBD Perubahan 2020 terhadap Kebijakan Umum Anggaran- Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp190.161.096. Kemudian, belanja langsung sebesar Rp26.024.082, dan total belanja senilai Rp216.186.078 lebih rendah dari rencana realisasi total belanja sebelum APBD Perubahan 2020 sebesar Rp223.784.053.
Ia mengaku, anggaran yang tersedia sangat terbatas. Namun, pihaknya akan memaksimalkan penggunaan anggaran sesuai program. “Kami tidak menerima anggaran lain kecuali dana belanja pos APBD Perubahan 2020 sebesar Rp216 juta,” ujar Rosmayana ditemui Mistar, Senin (14/9/20).
Baca juga: Disdik Siantar Diminta Kembalikan Rp1,5 M Dana BOS
Anggaran tersebut akan difokuskan untuk kegiatan mobiler, kebutuhan pelayanan kantor termasuk listrik dan program pendidikan. Rosmayana melanjutkan, Disdik Siantar akan memaksimalkan sarana bansos pendidikan yang ada untuk mendukung peningkatan kualitas SDM guru, dan adaptasi teknologi internet untuk tenaga pengajar dan siswa.
“Untuk saat ini, semua program bansos pendidikan seperti internet gratis pelajar sudah aktif berfungsi dan sampai sekarang laporannya baik. Itu kami maksimalkan mengingat refokusing APBD yang menurunkan anggaran,” ujarnya.
Dalam program mengajar Disdik Siantar menyesuaikan tingkat kemampuan siswa, sesuai ekonomi keluarganya. Selain Itu, kata Rosmayana dilakukan kebijakan lain di bidang pendidikan, melalui penguatan pengadaan buku pelajaran melalui dana BOS.
“Siswa juga kita prioritaskan membeli buku pelajaran dengan alokasi dana BOS. Per mata pelajaran satu buku per siswa,” ujarnya. Rosmayana juga menekankan bahwa pendidikan di Kota Pematangsiantar perlu menekankan pentingnya realisasi terhadap program pendidikan di tingkat PAUD, SD dan SMP. Untuk mendukung hal tersebut, Rosmayana meminta semua pihak termasuk legislatif, orangtua siswa dan pers mendukung kemajuan pendidikan di masa Pandemi Covid-19. (billy/hm09)
