10 C
New York
Friday, October 18, 2024

163 Mahasiswa STT HKBP Siantar Diwisuda, Bergerak atas Dukungan Tuhan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebanyak 163 mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Theologia Huria Kristen Batak Protestan (STT HKBP) menjalani prosesi wisuda tahun 2024, Jumat (18/10/24) di Gereja HKBP Siantar Kota, Jalan Sang Naualuh, Kecamatan Siantar Timur. Lumongga Christine Debora menjadi wisudawan terbaik.

Lumongga merupakan mahasiswa Magister Teologi (Strata Dua) dengan raihan Indeks Prestasi (IP) 3,81. Disusul Parlindungan Sirait dengan IP 3,82 dan di peringkat 3 ada nama Nersan Abadi Panggabean dengan IP 3,67. Peringkat wisudawan terbaik diambil berdasarkan nilai dan kelulusan tepat waktu.

Dari total jumlah wisudawan/i tahun ini, 124 orang merupakan lulusan program studi Sarjana Teologi (Strata Satu) serta 39 lulusan Magister Teologi.

Baca juga:Pengembangan Studi Habatahon, STT HKBP Siantar dan Batak Center Teken MoU

Ketua STT HKBP Pematangsiantar, Pdt Dr Sukanto Limbong, M.Th mengaku sejak awal ia menyadari civitas akademik STT HKBP hanya akan bergerak atas dukungan Tuhan melalui para sahabat, kerja sama dengan berbagai mitra dan lembaga.

Karena itu, lanjut dia, STT HKBP segera berbenah dengan menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, non pemerintah, universitas dalam dan luar negeri.

Dalam satu tahun terakhir, Sukanto menyebut STT HKBP telah berhasil menandatangani 16 kerja sama yang baru, lima di antaranya lembaga pemerintah dalam hal ini Kemenkumham, Pemkab Simalungun, Pemko Pematangsiantar, BNN Pematangsiantar dan Pemkab Samosir.

Baca juga:Laporan Tak Direspon, Dosen STT HKBP Bakal Laporkan Dugaan Plagiasi Disertasi Ke Ditjen Dikti

Empat kerja sama dengan lembaga dan universitas ternama di luar negeri diantaranya LWF, Faculty of Protestant Theology of the University of Munster, Jerman. Universitas ternama di dalam negeri yaitu, UGM, USU dan UKI serta lembaga non pemerintah Batak Centre dan Ancilla Domini yang akan membina soft skill para mahasiswa.

Sukanto melanjutkan, saat ini tengah menghadapi kerusakan dunia yang semakin meluas, tanda-tanda krisis ekologi yang berkepanjangan dan yang tidak bertanggung jawab memerlukan tanggapan yang serius.

“Perubahan iklim, kemerosotan produktivitas di daerah pertanian, pencemaran lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, peningkatan bencana alam, penggundulan hutan, dan terus terjadi di sekeliling kita, dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Dunia semakin tidak mampu mengelola barang-barang, hasrat dan kebutuhannya sebaik di masa lalu,” ujarnya.

Baca juga:STT HKBP Siantar Wisuda 255 Sarjana dan Magister Tahun Ajaran 2022-2023

Sukanto menyebut, hampir seluruh gereja, lembaga dan universitas yang dikunjungi mengakui bahwa telah terjadi krisis lingkungan, sehingga diperlukan kembali jembatan dari isu-isu modern ke teks-teks Alkitab.

Ia menegaskan manusia memiliki tanggung jawab terhadap dunia. Untuk itu, lanjut dia, Masalah ekologis yang dihadapi dunia tidak dapat dipisahkan dari masalah kemanusiaan yang dihadapi dunia.

Maka perlu menggemakan ulang apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 8, saling ketergantungan antara manusia dengan alam. Mengabaikan alam selalu membahayakan eksistensi manusia di tengah alam.

STT HKBP, kata Sukanto menanggapi pergumulan ini di bawah terang tahun orientasi pelayanan HKBP oikumene inklusif, merangkul ekologi, melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan, dengan melakukan serangkaian seminar, 1 seminar bertaraf nasional dan 1 seminar bertaraf internasional.

Baca juga:STT HKBP Siantar Perkokoh Semangat Kebersamaan

“Para mahasiswa kita mengadakan lomba nasional penanggulangan sampah plastik, melibatkan peserta dari 7 Provinsi, dengan 13 lembaga dari lintas universitas, lembaga sosial, agama kristen dan non kristen,” tuturnya.

Sukanto juga berterima kasih kepada pimpinan HKBP, Ompui Ephorus, Sekretaris Jenderal, Kepala Departemen Koinonia, Marturia dan Diakonia, yang telah memberikan teladan kepemimpinan, kepercayaan dan dukungan secara penuh kepada STT HKBP.

“Terima kasih atas bimbingan, nasehat dan jalan kerjasama dalam dan luar negeri, pemantauan dan doa dari pimpinan yang senantiasa diberikan kepada STT HKBP,” ucapnya.

Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh orang tua dan keluarga wisudawan/ti yang telah memberi kepercayaan kepada STT HKBP.

Baca juga:Jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun Geruduk Polda Sumut

“Terima kasih kepada Bapak Ibu Dosen dan keluarga, Tendik dan Keluarga, Fungsionaris/Perangkat dan keluarga, serta seluruh anak- anak kami mahasiswa. Kami mohon maaf atas berbagai kekurangan dalam pelayanan dan pekerjaan kami, semoga kami bisa bekerja lebih baik lagi kedepannya. Secara khusus, terima kasih Panitia Wisuda yang telah membuat rangkaian acara yang sangat baik,” ujar Sukanto.

Dilanjutkan dia, merasa “Terpanggil” atau karena “Panggilan” menjadi alasan klasik Wisudawan-Wisudawati ketika hendak masuk studi di kampus ini. Ia agar panggilan itu tetap berdengung selama perkuliahan.

“Namun, setelah menyelam dan turut menggumuli panggilan itu, kadang kala panggilan itu terasa berkobar-kobar, tak jarang pula surut bahkan senyap dan bergeming. Namun pada perhelatan akbar ini, ingatan kita disegarkan kembali untuk menunaikan tugas panggilan itu,” pungkasnya. (gideon/hm17)

Related Articles

Latest Articles