26.6 C
New York
Friday, August 9, 2024

Raih Medali Emas Olimpiade Paris, Rizki Juniansyah Ceritakan Perjuangannya

Jakarta, MISTAR.ID

Atlet angkat besi Indonesia Rizki Juniansyah mendominasi cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 pada Kamis (8/8/24), dengan menyabet medali emas dengan total angkatan 354 kg.

Memanfaatkan kesalahan atlet lain yang gagal meraih medali, ia memastikan kemenangan dengan selisih cukup besar 8 kg atas peraih medali perak Weeraphon Wichuma asal Thailand yang mengangkat beban 346 kg di South Paris Arena.

“Saya gembira, bangga, dan sangat emosional saat memenangkan ini, medali emas pertama saya dan mengukir sejarah. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya, kepada mereka yang menonton di rumah,” ungkapnya.

Baca juga:Atlet Indonesia Peraih Medali di Olimpiade Paris 2024 Dapat Apresiasi, Segini Bonusnya

“Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya. Anda melihat saya menangis karena ini merupakan pengalaman yang sangat emosional dan indah, dan saya sudah menatap masa depan,” tambahnya.

Juniansyah mengawali segmen snatch dengan angkatan seberat 155 kg, menempatkannya 10 kg di belakang Shi Zhiyong dari Tiongkok dan 1 kg di belakang Julio Mayora Pernia dari Venezuela. Akan tetapi, perubahan dramatis terjadi pada clean and jerk, karena baik Shi maupun Mayora Pernia gagal mencatat angkatan yang valid, sehingga mereka tersingkir dari perebutan medali.

Melihat pesaing utamanya sudah tidak ada, Juniansyah hanya membutuhkan clean and jerk yang solid untuk mengamankan emas. Ia pun berhasil mengangkat 191 kg pada usaha pertamanya dan mempertahankan keunggulannya saat pesaing lainnya menantangnya.

Muhammed Ozbek dari Turki dan Wichuma dari Thailand berhasil menyamai berat snatch-nya, tetapi Juniansyah memiliki keunggulan yang cukup besar.

Baca juga:Rizki Juniansyah Tiada Tanding saat Rebut Emas Olimpiade

Wichuma kemudian mencetak rekor baru dengan mengangkat 198 kg, melampaui rekor dunia junior miliknya sendiri yaitu 195 kg.

Tekanan ada pada Juniansyah untuk usaha keduanya, tetapi ia merespons dengan angkatan yang menggemparkan sebesar 199 kg, mencetak rekor Olimpiade baru untuk angkatan clean-and-jerk 73 kg putra dan mengamankan medali emas.

“Saya masih muda, tetapi usia tidak menjadi masalah. Latihan itu penting. Ada yang unggul dalam latihan tetapi goyah di bawah tekanan, sementara yang lain mungkin kesulitan dalam latihan tetapi bersinar saat dibutuhkan,” tegasnya.

Wichuma, meskipun kecewa karena tidak mendapatkan emas, sangat senang dengan medali peraknya.

“Saya tidak menyangka akan mendapatkan medali hari ini, tetapi saya mengincar medali di Los Angeles,” kata atlet berusia 19 tahun itu sembari mengaku sangat bangga pada dirinya sendiri.

Bozhidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria mendapat keuntungan dari kesalahan Shi dan Mayora Pernia, mengamankan medali perunggu dengan total angkatan 344 kg (154 kg snatch, 190 kg clean-and-jerk).

Lewat kemenangan itu, Indonesia kini telah mengantongi dua medali emas dan satu perunggu di Olimpiade Paris 2024.

Atlet panjat tebing Veddriq Leonardo merupakan atlet pertama yang berhasil mengamankan medali emas untuk Indonesia di nomor speed putra.sementara Gregoria Mariska Tunjung meraih perunggu di bulu tangkis tunggal putri.

(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles