Jakarta, MISTAR.ID
Wali Kota Marseille, Benoit Payan telah mendesak klub sepak bola utama kotanya, Olympique de Marseille, untuk tidak merekrut mantan striker Manchester United (MU) Mason Greenwood, dengan alasan dibatalkannya tuntutan kekerasan dalam rumah tangga dan penyerangan seksual terhadapnya.
“Perilaku Greenwood tidak terkatakan, tidak dapat diterima. Memukul rekannya… Saya melihat gambar yang sangat mengejutkan saya. Memukul pasangannya seperti ini adalah hal yang memalukan bagi seorang pria dan saya rasa dia tidak akan mendapat tempat di tim,” katanya.
Sementara itu, para penggemar tim tersebut menggunakan forum daring populer tentang klub tersebut untuk mengekspresikan rasa tidak suka mereka terhadap usulan kepindahan Greenwood tersebut dari MU ke Marseille.
Penggemar Marseille menulis dalam sebuah surat terbuka bahwa bergabungnya Greenwood dengan klub tersebut “akan menjadi garis merah yang akan merusak gairah yang kami miliki terhadap klub ini secara permanen.”
Baca juga:Â Wali Kota Marseille Menolak Pemain MU Greenwood
“Di area yang tingkat hukumannya sangat rendah mengingat kenyataan kekerasan psikis dan seksual, dan terlebih lagi dalam kasus-kasus yang pelakunya adalah orang-orang yang berkuasa dan terkenal, mengandalkan tidak adanya hukuman di pengadilan untuk memberikan kebebasan penuh kepada manajemen untuk menyambut Greenwood dengan tangan terbuka ke Commanderie adalah, dengan kata lain, tindakan yang malas,” demikian pernyataan yang diunggah di forum diskusi penggemar, OM Forum.
Pada bulan Februari, Crown Prosecution Service (CPS) Inggris mengumumkan bahwa tuntutan percobaan pemerkosaan dan penyerangan yang diajukan terhadap penyerang pada bulan Oktober 2022 telah dibatalkan , demikian pula tuntutan perilaku mengendalikan dan memaksa.
Menurut CPS, gabungan dari saksi kunci yang menarik diri dari penyelidikan dan munculnya materi baru berarti tidak ada lagi “prospek realistis” bahwa Greenwood akan dihukum.
Baca juga:Â Greenwood Tak Sabar Hadapi Messi
Greenwood sebelumnya membantah tuduhan tersebut, dan pada bulan Agustus lalu mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa saya mengerti bahwa orang-orang akan menghakimi saya karena apa yang mereka lihat dan dengar di media sosial, dan saya tahu orang-orang akan berpikir yang terburuk.”
“Saya dibesarkan dengan pemahaman bahwa kekerasan atau pelecehan dalam hubungan apapun adalah salah, saya tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan kepada saya, dan pada bulan Februari saya dibebaskan dari semua tuduhan.
“Namun, saya sepenuhnya mengakui bahwa saya telah melakukan kesalahan dalam hubungan saya, dan saya bertanggung jawab atas situasi yang menyebabkan munculnya unggahan di media sosial tersebut.” (mtr/hm17)
