Tuesday, April 22, 2025
home_banner_first
TAPANULI BAGIAN UTARA

Dua Guru SMP di Samosir Dimutasi Mendadak Setelah RDP dengan DPRD

journalist-avatar-top
Selasa, 22 April 2025 14.48
dua_guru_smp_di_samosir_dimutasi_mendadak_setelah_rdp_dengan_dprd

Ketua LSM ICW Koorda Samosir, Saut Limbong. (f:angihutan/mistar)

news_banner

SAMOSIR, MISTAR.ID

Dua guru SMP Negeri 1 Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, secara mendadak dimutasi hanya beberapa jam setelah menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD setempat, pada 14 April 2025.

Mutasi mendadak tersebut menimbulkan sorotan tajam dari berbagai pihak, yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk represi birokrasi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Bahkan dianggap sebagai bentuk balas dendam dari Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Samosir, Jonson Gultom, terhadap guru-guru yang menyuarakan aspirasi dalam forum resmi legislatif.

Bentuk Intimidasi terhadap Guru

Ketua LSM Indonesia Corruption Watch (ICW) Koordinator Daerah Samosir, Saut Limbong, menyebut tindakan tersebut sebagai preseden buruk dalam dunia pendidikan.

"Ini bukan lagi soal mutasi. Ini intimidasi terselubung. Guru-guru yang menyampaikan keberatan dalam forum resmi justru dimutasi. Ini adalah bentuk represi birokrasi," tuturnya, Selasa (22/4/2025).

Saut menambahkan, Jonson Gultom menggunakan jabatannya bukan untuk memperbaiki sistem pendidikan, melainkan untuk melindungi dirinya sendiri dari kritik.

Seruan Penonaktifan dan Dugaan Nepotisme

Saut mendesak agar Jonson Gultom dinonaktifkan sementara guna mendukung proses investigasi yang objektif dan adil, bukan malah diberi ruang untuk menghukum para pengkritiknya.

Ia juga menyinggung adanya relasi kekeluargaan yang kuat antara Jonson dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, yang memparah dugaan nepotisme dan konflik kepentingan di lingkungan Pemkab.

"Jonson adalah adik kandung dari ayahnya Vandiko. Ini bukan lagi hubungan kerja, Ini nepotisme terang-terangan,"ujar Saut.

Menurutnya, jaringan kekuasan yang bersifat keluarga ini telah menciptakan ruang aman bagi pelanggaran etika birokrasi dan menghancurkan integritas pemerintah daerah.

"Bagaimana mungkin seorang kepala dinas yang dilaporkan arogan, justru punya kewenangan untuk menghukum guru yang menyampaikan aspirasi? Ini bukan pemerintahan, ini kerajaan keluarga," ujar Saut terdengar geram.

Menurutnya, RDP di Komisi I DPRD yang digelar tertutup memperkuat dugaan bahwa pengondisian telah terjadi sejak awal, demi melindungi figur tertentu dari sorotan publik.

“Komisi I DPRD menggelar rapat tertutup, lalu guru dimutasi beberapa jam setelah itu. Apa lagi yang harus dibuktikan?” tanya Saut retoris.

DPRD Akui Sudah Peringatkan, Tapi Diabaikan

Ketua Komisi I DPRD Samosir, Noni Sulvia, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengingatkan Jonson Gultom agar tidak melakukan mutasi setelah RDP. Namun, peringatan tersebut tidak digubris.

"Sudah kami sampaikan ke Kadis, sebaiknya tidak ada mutasi. Tapi tetap terjadi. Kami juga kaget,” katanya.

Menanggapi isu mutasi tersebut, Kepala BKPSDM Samosir, Rohani Bakara, memilih bungkam dan tidak memberikan respon saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. (pangihutan/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES