Thursday, February 6, 2025
logo-mistar
Union
TAPANULI BAGIAN TENGAH

SMPN 1 Sibolga Dituding Lakukan Pungli Pengadaan Seragam Siswa

journalist-avatar-top
By
Thursday, February 6, 2025 14:24
52
smpn_1_sibolga_dituding_lakukan_pungli_pengadaan_seragam_siswa

SMPN 1 Sibolga. (f: feliks/mistar)

Indocafe

Sibolga, MISTAR

Pihak SMPN 1 Sibolga dituding telah melakukan pungutan liar (pungli) terkait pengadaan baju seragam peserta didik. Kegiatan itu dilakukan di setiap penerimaan siswa baru.

"Modus mereka adalah pengadaan baju seragam ketika penerimaan siswa baru," ungkap salah satu orang tua siswa, Ida (40), Kamis (6/2/25)

Menurut Ida, dirinya baru menyadari modus yang dilakukan sekolah itu setelah ia membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 tahun 2022 tentang larangan pihak sekolah melakukan perdagangan baju seragam sekolah.

Ida membeberkan, bentuk pungli yang diduga dilakukan sekolah tersebut adalah pengadaan baju putih biru, baju pramuka, baju olahraga, baju batik, topi, dasi dan atribut sekolah.

"Itu dilakukan terhadap peserta didik setiap penerimaan siswa-siswi kelas VII. Dananya sebesar 841 ribu rupiah. Pihak sekolah mengatakan boleh dicicil atau langsung dilunasi," bebernya.

Menurutnya, pengadaan baju seragam yang dilakukan pihak sekolah itu sangat memberatkan. Tapi, pihak orang tua enggan protes. Sebab, takut anaknya nanti jadi kurang diperhatikan oleh gurunya.

"Guru saat penerimaan siswa yang dinyatakan lulus testing dan pada saat daftar ulang anak kami, para orangtua peserta didik langsung di sarankan agar setiap anak daftar ulang agar menyerahkan biaya baju seragam sekolah," sebutnya.

"Pihak sekolah tidak ada menawarkan apa kami orang tua bisa cari baju seragam sekolah dari luar. Sehingga kami nurut saja. Walaupun hati kami tidak setuju, tapi demi anak terpaksa kami menuruti itu," lanjutnya.

Ia juga menyebutkan, pungutan biaya baju seragam sekolah tidak pernah melalui rapat orangtua dan komite ketika itu.

"Sebab begitu anak kami lulus tes pada saat daftar ulang, itu juga langsung ditawarkan biaya pengadaan baju seragam," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Koperasi SMPN 1 Sibolga S Duha saat ditemui mengatakan pengadaan seragam sekolah dilakukan karena apabila orang tua belanja ke pasar, maka akan membayar langsung. Namun, bila di sekolah bisa dicicil.

"Koperasi hanya memfasilitasi dan kami mencari konveksi yang pas dan cocok mengadakan pakaian ini tepat waktu," katanya singkat. (feliks/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES