18.4 C
New York
Saturday, June 15, 2024

Ucapan dr Salomo Dianggap Lecehkan Wartawan yang Ada di Sergai

Sergai, MISTAR.ID

Ucapan oknum staf pegawai laboratorium, dr Salomo Pajar Siahaan menyinggung perasaan wartawan di Sergai. Dokter di Laboratorium RS Sultan Sulaiman ini menuding wartawan di Sergai semua bisa dibayar. Pernyataan itu diungkapkannya saat duduk di Warung Kopi Roti Bakar Seroja, Senin (21/2/22) sekira pukul 09.00 WIB.

Sontak pernyataan itu membuat beberapa wartawan berang dan kembali mempertanyakan maksud dan tujuan sang dokter dengan tudingan melecehkan profesi wartawan tersebut.

Sebelumnya disebutkan, dr Salomo pesan roti bakar di Seroja. Di sana juga banyak wartawan yang ikut sarapan roti. Salomo mengatakan seluruh pegawai ASN dan honorer di RSUD Sultan Sulaiman hampir 60 persen terpapar Covid-19 dan RS tersebut wajib ditutup. “Hampir 60 persen pegawai RS Sultan Sulaiman terpapar Covid-19, makanya saya tidak masuk kerja. Harusnya RS itu wajib ditutup, ditambah lagi tidak ada publikasi soal ini. Ya gimana, wartawan di Sergai semua bisa dibayar dan semua sudah dikop sama penguasa,” sebut dr Salomo di hadapan wartawan dan warga lainnya.

Baca Juga:PAD RSUD Sultan Sulaiman Melampaui Target

“Siapa penguasanya” Kata Sugiono, salah seorang wartawan media online. Tapi dr Salomo mengatakan “Gak usah saya katakanlah itu, karena setiap ada masalah dan info, juga senyap,” papar dr Salomo.

Bahkan dr Salomo membedakan sosok wartawan selama ia bertugas di tiga kabupaten, seperti di Batubara, Sergai dan Simalungun. “Kalau di sana seru, kalau di kampung ini (Sergai) diam-diam saja,” papar dr Salomo lagi.

Saat disinggung data 60 persen tersebut, dr Salomo mengatakan tes PCR dari 398 orang terdiri ASN dan honorer pada Jumat sampai Minggu (18,19,20 Februari) sebanyak 32 orang dinyatakan positif. Namun setelah dicek kembali dr Salomo kembali meralat bahwa hanya 30 persen yang terpapar, bukan 60 persen.

Baca Juga:Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Sudah Tak Gunakan Ranitidin

Parahnya, dr Salomo membandingkan rumah sakit RS Sultan Sulaiman dengan RS Melati Perbaungan dan RS Trianda Pasar Bengkel dengan pegawai yang berjumlah 66 orang. RS Trianda Pasar Bengkel klaim BPJS satu bulan mencapai 1 hingga Rp2 miliar. Begitu juga RS Melati Perbaungan jumlah pegawai sebanyak 125 orang klaim BPJS satu bulan mencapai Rp4 miliar hingga Rp5 miliar. “Sedangkan untuk RS Sultan Sulaiman pegawainya 398 klaim BPJS-nya Rp500 juta sampai Rp600 juta. Itu data bulan 9,10 dan 11 tahun 2021,” ucap dr Salomo membandingkan.

Terpisah Juru Bicara Satgas Covid-19 Drs Akmal Koto mengatakan Hasil data dashboard aplikasi Dinas Kominfo pada Jumat (18/2/22) pukul 14.00WIB, yang terkonfirmasi di Kabupaten Sergai 46 orang. “Untuk hari Sabtu dan Minggu kita tidak membuka dashboard aplikasi tersebut.”

“Namun Hasil dashboard aplikasi Dinas Kominfo pada Senin (21/2/22) sebanyak 106 terkonfirmasi terpapar Covid-19. Artinya dari Jumat sampai Sabtu dan Minggu sebanyak 60 penambahan kasus di Serdang Bedagai.” Ungkap Akmal.

Baca Juga:Wabup Sergai Resmikan Laboratorium PCR RSUD Sultan Sulaiman

Apa yang di sampaikan dr Salomo dibantah Direktur RS Sultan Sulaiman M Idris Daulay. Ia menyayangkan pernyataan dr Salomo yang harusnya bukan hak dia menyampaikan ke public, apalagi mengeluarkan bahasa yang menyinggung profesi wartawan.

“Memang ada yang positif, dari 100 yang dites PCR sekitar 30 persen dinyatakan positif. Namun ini tidak menyurutkan pelayanan RS Sultan Sulaiman dalam melayani masyarakat Sergai yang saat ini terus memberikan pelayanan terbaik,” papar Idris.

Selama ia menjabat, RS Sultan Sulaiman tidak pernah kosong pasien, bahkan kondisi rumah sakit saat ini penuh, hingga pasien banyak yang menunggu ruang yang kosong. Terkadang pasien rela menunggu lama di IGD agar bisa tetap dirawat dan menolak untuk di rujuk ke RS lain,” papar Idris.

Baca Juga:Peduli Kesehatan, Bupati dan Wabup Sergai Donor Darah

“Kita sangat menyayangkan pernyataan dr Salomo, terlebih lagi menyinggung profesi wartawan. Saya selaku direktur RS Sultan Sulaiman juga mohon maaf kepada wartawan, mengingat dr Salomo juga bagian dari RS. Namun saya juga akan membawa permasalahan ini di interen RS. Untuk RS Sultan Sulaiman Sergai, saat ini PAD-nya sudah melebihi target. Dimana target Rp16 miliar kini menjadi Rp29 miliar,” tambahnya.

Sedangkan Ketua PWI Sergai Edi Saputra mengecam pernyataan dr Salomo tersebut. “Jika ternyata benar pernyataan dr Salomo yang menyatakan semua wartawan di Serdang Bedagai bisa dibayar atau sudah dibayar dengan tujuan tidak memberitakan sesuatu hal, tentu pernyataan tersebut merupakan pernyataan picik yang tidak berdasar. “Jika dia (dr Salomo) berani mengutarakan hal tersebut, dia harus mempunyai bukti akurat yang bisa beliau pertanggungjawabkan,” tegas Eet, sapaan akrab Edi Saputra.

Terlebih yang beliau singgung seluruh wartawan di Serdang Bedagai dan bukan oknum wartawan, lanjut Ketua PWI Sergai. “Berarti dr Salomo menyingung dan menuding seluruh wartawan yang ada di Serdang Bedagai yang notabene jumlahnya ada ratusan wartawan, baik media cetak, online maupun elektronik.”

Baca Juga:Bupati Sergai Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Padahal wartawan di Kabupaten Sergai, khususnya anggota PWI Sergai, dalam bertugas tetap berupaya mengacu Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik yang selalu berupaya bersikap profesionalisme dalam bertugas,” pungkas Edi Saputra.(boby/hm15)

Related Articles

Latest Articles