15.6 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Toilet di Kantor Disdikpora Toba Tak Berfungsi Maksimal

Toba, MISTAR.ID

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Laskar Merah Putih Toba (LBH LMP Toba), Sahat Butarbutar, menyoroti fasilitas tiga unit toilet di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Toba yang sudah tidak berfungsi dan dibiarkan tanpa perbaikan.

Menurut Sahat Butarbutar, dari tiga toilet yang ada sudah tidak berfungsi sempurna di mana air sulit didapatkan. Bahkan, satu toilet ditutup total.

Dengan dua toilet yang ada salah satunya sering tidak ada airnya dinilai tidak akan bisa maksimal untuk dipakai sekitar 60 pegawai dan honorer di kantor tersebut. Belum lagi para tamu (guru) yang setiap hari datang ke kantor tersebut untuk mengurus berkas.

“Dengan kondisi toilet seperti itu, apakah pegawai dan tamu harus memakai pampers ketika berada di Kantor Disdikpora? Atau pegawai dan tamu harus pulang dan menompang di toilet masyarakat bila kebelet, hal ini sangat lucu juga. Kondisi toilet yang demikian mencerminkan kekumuhan kantor,” tandas Sahat.

Baca juga: Taat Pajak akan Tingkatkan Investor ke Kabupaten Toba untuk Pariwisata

Sahat menambahkan, Disdikpora seharusnya memberikan contoh soal kebersihan sebagai dinas yang menaungi pendidikan dasar anak-anak di Kabupaten Toba.

Menurut dia, fasilitas toilet yang baik merupakan simbol atau dasar dari kebersihan tempat tinggal kita.

“Bagaimana mendidik anak bangsa untuk hidup bersih sementara pusat pendidikan terlihat kumuh. Terlebih kabupaten ini sudah menjadi pariwisata super prioritas yang akan menjual kebersihan salah satu prioritasnya,” ujarnya.

Sahat pun berharap, Kadis Disdikpora, Rikardo Hutajulu segera memperbaiki fasilitas toilet tersebut untuk mencerminkan budaya bersih yang selalu didengungkan oleh Bupati Poltak Sitorus, untuk mencapai pariwisata kelas dunia yang dapat ditiru anak bangsa.

Keresahan sudah terjadi di Toba setelah perhelatan F1 Powerboat Danau Toba 2024, di mana Pemkab mendapat ultimatum dari Deputi Kemenkomarves terkait kebersihan dan wacana pemindahan tuan rumah dari Balige ke kabupaten lain di kawasan Danau Toba.

“Janganlah gegara persoalan kebersihan toilet yang tidak layak di Disdikpora menjadi faktor pendukung wacana pemindahan tuan rumah event internasional. Janganlah pepatah ‘Guru kencing berdiri, murid kencing berlari’ menghambat program budaya bersih sejak dini,” harap Sahat.

Ia pun meminta pimpinan tertinggi Kabupaten Toba agar menganggarkan pembangunan toilet yang sesuai standar. Demikian juga untuk Kadisdikpora segera mengusulkan anggaran pembangunan toilet di kantornya agar pegawai dan tamu tidak merasa resah.

Baca juga: Sebanyak 225 Guru Honda Belum Gajian, Begini Kata Disdikpora Toba

Mistar.id coba meminta tanggapan dari pihak Disdikpora terkait hal ini, mulai dari pegawai sampai sekretaris. Namun, tak satu pun yang bersedia memberikan tanggapan dengan dalih itu adalah wewenang Kadis.

Sementara, Kadisdikpora Rikardo Hutajulu ketika coba ditemui di kantornya tidak berada di tempat.

Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait kondisi toilet tersebut, Hutahulu juga enggan memberikan komentar. “Saya masih di [Kecamatan] Parsoburan,” jawabnya singkat.

Ketika ditanya apakah Mistar bisa meminta konfirmasi dengan Sekretaris Dinas, Hutajulu tidak menjawab hingga berita ini diterima redaksi(Nimrot/hm22)

Related Articles

Latest Articles