15 C
New York
Saturday, October 12, 2024

Kabit Pengairan Taput: Saluran Pintu Air Lama Sudah Tidak Dipakai Lagi

Taput, MISTAR.ID

Warga Desa Lobu Siregar 1, Kecamatan Siborongborong, bersama pemangku kepentingan sepakat untuk menghentikan penggunaan pintu air lama dan membangun pintu air baru di lokasi berbeda.

Keputusan ini diambil melalui musyawarah antara masyarakat, perangkat desa, konsultan proyek, dan Dinas PUTR Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Ricson Tamba, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PUTR Taput, menjelaskan kepada Mistar.id pada Jumat (11/10/24), bahwa perpindahan lokasi pintu air telah sesuai dengan hasil kesepakatan rapat bersama warga dan pihak terkait.

“Kami sudah rapat dengan masyarakat, kepala desa, perangkat desa, konsultan proyek, dan Dinas PUTR. Semua keputusan ini demi kebaikan bersama,” ujar Ricson di kantornya.

Baca juga: Masyarakat Lobu Siregar 1 Keluhkan Pembangunan Proyek Irigasi Dinas PUTR Taput

Saat ditanya mengenai dokumentasi dan notulen rapat, Ricson mengonfirmasi keberadaannya dan menyarankan agar wartawan berkoordinasi dengan Charly Silaban, konsultan proyek yang ditunjuk oleh Dinas PUTR Taput, untuk memperoleh informasi lebih lengkap.

Ia juga menyebutkan bahwa rincian teknis proyek, termasuk dimensi dan ukuran, telah dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Kami berharap informasi ini tidak simpang siur. Sebaiknya langsung berkomunikasi dengan konsultan proyek untuk mendapatkan data lebih akurat,” tambahnya.

R. Siahaan, salah seorang warga yang tinggal di sekitar pintu air lama, mengungkapkan kekhawatirannya atas keputusan pembangunan pintu air baru.

Baca juga: Plh Sekda Kantongi Izin Tempati Ruang Kerja Wakil Bupati Taput yang Saat Ini Kosong

“Kami heran kenapa pengerjaannya kayak gitu. Kurang baik. Minta tolong kami pintu air yang lama itu untuk diperbaiki. Gak usah pala buat pintu air yang baru biar irit anggaran itu,” ujar Siahaan dengan nada kecewa.

Sementara itu, Kepala Desa Lobu Siregar 1, Rudi Tampubolon, berharap agar proyek irigasi ini berjalan lancar dan tepat waktu karena musim tanam padi segera dimulai.

“Kami berharap pengerjaan irigasi dan pembangunan pintu air ini sesuai dengan harapan masyarakat. Petani di desa kami sangat bergantung pada ketersediaan air untuk sawah mereka,” ungkap Rudi.

Ia juga menekankan agar para pekerja dan rekanan proyek memastikan pekerjaan dilaksanakan dengan efisien, efektif, dan berkualitas tinggi. “Kalau irigasi ini dibangun dengan baik, kami berharap bisa bertahan hingga generasi mendatang yang akan mengusahai lahan pertanian di desa ini,” tambahnya tegas. (pembela/hm25)

Related Articles

Latest Articles