Tapteng, MISTAR.ID
Balai Besar Pengawas Obat dan Makan (BBPOM) Medan melakukan monitoring dan evaluasi Program Intervensi Keamanan Pangan di Kabupaten Tapteng, berupa pangan jajanan anak sekolah aman, desa pangan aman dan pasar aman dari bahan berbahaya.
Sejauh ini, BBPOM mendapati bahwa ada 1 desa, 1 pasar dan 6 tingkat SD, SMP dan SMA di Tapanuli Tengah (Tapteng) telah berhasil menjalankannya. Berdasarkan itu, BBPOM pun memberikan Sertifikat Intervensi Keamanan Pangan pada Jumat (22/11/2024).
Kehadiran BBPOM untuk menyerahkan sertifikat itu disambut Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Erman Syahrin Lubis di Ruang Rapat Cendrawasih Kantor Bupati Tapteng.
Erman Syahrin Lubis mengatakan, Pemkab sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan BBPOM ini, karena sangat berdampak baik bagi kesehatan masyarakat dari maraknya beredar makanan dan bahan pangan di pasaran yang belum tentu terjamin kandungannya.
Baca juga:Sukseskan PON XXI, BBPOM Medan Kirimkan Test Kit Makanan
“Kami berharap Pemkab Tapteng bersama BBPOM bisa terus bersinergi dan berkoordinasi terkait dengan Keamanan pangan dari zat kimia yang berbahaya,” katanya.
Terutama, lanjut Erman, terkait jajanan anak yang ada di sekolah maupun jajanan anak lainnya, karena sekarang dapat dilihat di beberapa pemberitaan banyak kasus penyakit pada anak yang diakibatkan oleh jajanan yang tidak sehat.
Sementara itu, Kepala BBPOM Medan Martin Suhendri menjelaskan, bahwa sesuai dengan UU 18 Tahun 2012 tentang pangan, dinyatakan bahwa keamanan pangan berupa kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan pencemaran.
“Contohnya, seperti pencemaran biologis, cemaran kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Baca juga:Ciptakan Produk Mie Teri Daun Kelor, Usaha Jaya Gizi Dapat Sertifikat CPPOB dari BBPOM
Martin mengatakan, selama melakukan kegiatan intervensi di Tapteng, BBPOM Medan telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya, Bimbingan teknis kader keamanan pangan Desa, Kader keamanan pangan sekolah serta Petugas pengelola pasar.
“Hal ini untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam mengawasi keamanan pangan melalui pengambilan contoh (sampling) dan pengujian bahan berbahaya dalam pangan dengan menggunakan test kit (alat uji cepat kimia), sehingga disini dibutuhkan peran serta Pemda untuk ikut juga melakukan intervensi keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, perlu adanya sinergi antara pemerintah dengan produsen maupun distributor serta masyarakat sebagai konsumen dengan meningkatkan perannya masing-masing dalam pengawasan pangan ini.
Baca juga:BBPOM Medan Sidak Takjil Pedagang di Tanjung Morawa
“Program intervensi keamanan pangan yang merupakan bagian dari Germas, diharapkan dapat terus berlangsung dan terus digulirkan ke wilayah dan jangkauan yang lebih luas,” tutupnya.
Adapun pada tahun 2024 beberapa tempat yang ditunjuk untuk dilakukan intervensi keamanan pangan dan mendapatkan sertifikat keamanan pangan yakni Desa Pangan Aman diterima Desa Kebun Pisang Kecamatan Badiri dan Pasar Pangan Aman diterima Pengelola Pasar Sibabangun Kecamatan Sibabangun.
Selanjutnya, Sekolah Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman diterima SDN 158309 Pandan 3, SD Swasta Santo Fransiskus Pandan, SMP Swasta Al Muslimin Pandan, SMPN 1 Pandan, SMAN 1 Matauli Pandan dan SMAN 1 Tukka. (feliks/hm17)