25.5 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Pemerintah Diminta Tindak Nahkoda Kapal di Sibolga dan Tapteng yang Abaikan Keselamatan

Sibolga, MISTAR.ID

Irfan Azhari Tambunan, seorang pengusaha kapal meminta pemerintah untuk menguji kemampuan dan kesadaran para nahkoda kapal yang melayani wisatawan khususnya di daerah Tapanuli Tengah dan Sibolga.

Pemilik kapal yang sehari-harinya mangkal di lokasi wisata Pelabuhan Lama Kota Sibolga itu mengatakan, seharusnya yang paling utama untuk mengoperasikan kapal adalah keamanan dan keselamatan.

“Kami tetap mengutamakan pelayanan dan keamanan yang maksimal kepada para wisatawan, terutama wisata bahari yang mengunjungi Pulau Kalimantung,” ujarnya, Senin (1/7/24).

Mengenai kapasitas kapal yang biasa beroperasi untuk wisatawan, yaitu speed boat maksimal 17 orang, dan kapal harus dilengkapi pelampung. Kemudian, nahkoda juga harus mahir karena kondisi cuaca seperti air laut dan angin bisa berubah sewaktu-waktu, kadang lebih eskrem dari perkiraan.

Baca juga: Antisipasi Kapal Tenggelam, Pemkab Tapteng Diminta Proaktif Cek Sarana Keselamatan

Pria yang akrab disapa Kuti itu menerangkan, bahwa saat ini ada ratusan speed boat yang beroperasi untuk wisata bahari. Pembinaan terhadap nahkoda masih minim dan perlu pembinaan.

“Terus terang saya nyatakan banyak yang tak layak menjadi ‘nakhoda, dan banyak yang tidak pengalaman melaut. Tapi, kalau kita ungkapkan pernyataan seperti ini, mungkin kita dituding sebagai pelaku usaha wisata yang sok, dan selalu dituding hanya mementingkan hobi melaut saja. Padahal, kita berprinsip mengutamakan keamanan serta kenyamanan penumpang,” ucapnya.

Ia mengaku pernah kecewa dengan tindakan seorang nahkoda yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas.

“Pernah lagi kejadian, sanking banyaknya penumpang hingga naik di tenda kapal, membuat nahkodanya gak nampak pemandangan ke depan, sehingga menabrak kapal lainnya yang sedang memancing,” katanya.

Baca juga: 3 Unit Ambulans Siaga Tangani Korban Kapal Wisata Terbalik di Tapteng

Belajar dari kapal wisatawan yang tenggelam di Pulau Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kuti berharap Pemko Sibolga dan Pemkab Tapteng, menertibkan pengusaha kapal yang mengabaikan keselamatan.

“Jangan gegara oknum pelaku usaha wisata bahari (pengusaha kapal) yang hanya mementingkan materi, membuat citra pelaku usaha wisata lainnya menjadi rusak . Pada akhirnya membuat citra buruk bagi wisata kedua daerah ini,”pungkasnya.

Perlu diketahui, kapal yang mengakut sekitar 34 penumpang tenggelam setelah dihantam ombak besar dan angin kencang, Sabtu (29/6/24). Dalam peristiwa ini tiga orang berhasil dievakuasi sudah tak bernyawa, yakni Irma Yulita (38), Muhammad Muntas (11), dan Ratna (58). Ketiganya merupakan penduduk Kisaran.(rumahole/hm17)

Related Articles

Latest Articles