13.7 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Tak Terima Dianggap Kaleng-kaleng, Anggota DPRD Dairi WO Saat Paripurna

Sidikalang, MISTAR.ID

Ada yang berbeda di DPRD Dairi. Seorang anggota DPRD dari Partai Demokrat, Bona Sitindaon melakukan interupsi sesaat setelah rapat paripurna dibuka, Rabu malam (19/8/20) di Gedung DPRD Dairi di Sidikalang. Anggota dewan tersebut mempertanyakan tentang rumor yang dihembuskan seorang ASN dengan menyebut ‘Remot DPRD Dairi Ada Di Kantongku’.

Ketika Ketua DPRD Sabam Sibarani menjawab agar anggota dewan lebih fokus pada nota jawaban Bupati Dairi atas pemandangan umum anggota DPRD Dairi yang menjadi agenda rapat paripurna dewan, Bona Sitindaon akhirnya memilih walk out (WO) karena tidak terima anggota dewan dianggap kaleng-kaleng.

Pantauan Mistar, rapat paripurna baru saja dimulai tapi langsung diskors selama sepuluh menit karena pembagian salinan fotokopi nota jawaban Bupati Dairi ke masing-masing anggota DPRD belum lengkap.

Baca juga: Bupati Dairi Akan Audit Dan Investigasi RSUD Sidikalang

Pada waktu rapat diskors, Bona Sitindaon langsung mengajukan interupsi untuk mempertanyakan rumor tersebut di dalam sidang paripurna kepada pimpinan sidang. Ketika Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani menjawab dan  mengatakan agar lebih fokus membahas nota jawaban Bupati Dairi, Bona Sitindaon tidak terima dan memilih WO karena menurutnya rumor tersebut sudah menganggap DPRD itu kaleng-kaleng.

Saat keluar dari ruang sidang rapat paripurna, Bona Sitindaon Kepada Mistar menyebutkan dirinya tidak terima dengan sebutan itu, maka dirinya memilih keluar.

Bonar Sitindaon memilih WO dari rapat paripurna. (f:manru/mistar)

“Saya minta agar oknum ASN yang menyebutkan rumor itu melakukan klarifikasi dan harus minta maaf kepada semua anggota DPRD Dairi karena sebutan itu seolah tak ada lagi sinergi DPRD dengan Pemkab Dairi membangun masyarakatnya,” katanya.

Sebelumnya Bona juga menyoroti kinerja pemerintah Kabupaten Dairi dalam pemandangan umumnya bahwa Pemerintah Kabupaten Dairi tidak profesional dan tidak punya kualitas  serta tidak punya kemampuan dalam pengelolaan keuangan daerah dikarenakan sisa lebih pembayaran anggaran (Silpa) APBD Dairi  TA 2019 lalu sangat besar yaitu sekitar Rp124 miliar.(manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles