19.4 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Serangan Korona Makin Meluas, WHO Peringatkan Seluruh Negara

Jakarta | MISTAR.ID – Para ahli Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan bahwa semua negara harus bersiap-siap untuk penetrasi lebih lanjut dari virus korona. WHO juga menyarankan seluruh negara di dunia untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.

“Kami memprediksi bahwa kasus penyebaran virus tersebut dapat muncul di negara manapaun di dunia,” kata Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional dalam sebuah pernyataan, seperti teruang dalam website resmi WHO.

“Dengan demikian, semua negara harus siap untuk penahanan, termasuk pengawasan aktif, deteksi dini, isolasi dan manajemen kasus, pelacakan kontak dan pencegahan penyebaran selanjutnya infeksi 2019-nCoV, dan untuk berbagi data lengkap dengan WHO,” sambung pernyataan itu.

Mereka juga menyerukan kepada negara-negara untuk memberikan penekanan khusus pada pengurangan infeksi manusia, pencegahan penularan sekunder dan penyebaran internasional. Badan itu juga mendesak semua pihak untuk berkontribusi pada respons internasional melalui komunikasi dan kolaborasi multi-sektoral, dan secara aktif berpartisipasi dalam meningkatkan pengetahuan tentang virus, penyakit dan memajukan penelitian.

“Mendesak komunitas global untuk menunjukkan solidaritas dan kerja sama dalam mendukung satu sama lain pada identifikasi sumber virus baru ini, potensi penuh untuk penularan dari manusia ke manusia, kesiapan untuk impor potensial kasus, dan penelitian untuk mengembangkan perawatan yang diperlukan,” ungkapnya.

WHO sendiri telah menyatakan terlalu dini untuk menetapkan wabah virus novel corona sebagai darurat kesehatan internasional. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, epidemi virus novel corona merupakan krisis di China dan belum menjadi darurat kesehatan global.

“Keputusan untuk tidak mendeklarasikan keadaan darurat global tidak boleh diambil sebagai tanda bahwa WHO tidak menganggap situasinya serius atau bahwa kami tidak menanggapinya dengan serius. Tidak ada yang lebih jauh dari kebenaran. WHO mengikuti wabah ini setiap menit, setiap hari,” ungkapnya.

56 Tewas, 2.000 Tertular

Sementara itu, lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia tertular virus korona baru, yang sebagian besar diantaranya di China. Sebanyak 56 orang di China meninggal karena wabah tersebut, menurut data-data yang dikeluarkan pada Minggu.

Pada Minggu (226/1/20), China memastikan hingga 25 Januari, ada 1.975 kasus pasien yang tertular virus korona baru sementara jumlah korban meninggal telah mencapai 56 orang. Demikian dilaporkan stasiun penyiaran negara CCTV.

Sementara itu pada Sabtu, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan berbagai perayaan serta melarang perjalanan ke China daratan. Di Hong Kong, ada lima kasus orang mengidap virus tersebut. Pemimpin kota, Carrie Lam, mengatakan penerbangan dan perjalanan kereta cepat antara Hong Kong dan Wuhan akan dihentikan. Sekolah-sekolah di Hong Kong, yang saat ini sedang diliburkan dalam rangka Tahun Baru Imlek, akan tetap ditutup sampai 17 Februari.

Lumpuhkan Ekonomi

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, virus corona berdampak berbahaya bagi perekonomian yang wilayahnya terkena dampak, khususnya di China itu sendiri.

“Kalau China itu dampaknya sangat besar, produktivitas daerah Wuhan otomatis akan terhenti. Kegiatan ekonomi akan terhenti di situ, otomatis akan mempengaruhi output pada daerah yang terdampak,” kata Piter, Minggu (26/1/20).

Akibat virus ini, beberapa sektor ekonomi lumpuh di Wuhan. Apalagi virus ini merebak saat libur tahun baru imlek yang harusnya jadi momentum untuk mendongkrak ekonomi melalui sektor konsumsi, perjalanan dan pariwisata.

“Yang sudah kena dampaknya cukup signifikan hanya China saat ini karena kalau di China daerah Wuhan itu diisolasi dan kegiatan ekonomi disana terhenti jadi dampaknya besar,” terangnya.

Piter belum mengetahui seberapa besar virus ini akan berdampak bagi perekonomian Indonesia. Yang jelas, semua tergantung pada seberapa tanggap pemerintah Wuhan mengatasi virus ini. Semakin lama virus ini dibiarkan, semakin besar pula kerugian yang didapat.
“Kalau tidak bisa diatasi dengan cepat maka dampaknya lebih signifikan. Tapi kalau dalam waktu 2-3 bulan bisa diatasi maka dampaknya bisa diminimalkan,” ucapnya.

Saat ini virus corona memang belum memberikan dampak terlalu signifikan ke Indonesia. Namun jika dibiarkan dan semakin merebak, tak menutup kemungkinan dampak bisa meluas ke Indonesia. “Menurut saya dampaknya masih sangat minimal (di Indonesia) saat ini. Beberapa kegiatan yang kaitannya dengan ekspor impor ke China mungkin akan turun, tapi saya kira tidak cukup besar,” ujarnya.

Sumber: wi/ant/dtc
Editor: Luhut SImanjuntak

Related Articles

Latest Articles