Padangsidimpuan, MISTAR.ID
Terhitung sejak tahun 2018 hingga 2020, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan memiliki utang sebesar Rp12,3 milliar, yang berasal dari perbelanjaan obat dan BHP.
Namun, Pemko Padangsidimpuan melalui RSUD sudah memiliki persiapan untuk melunasi utang tersebut.
Saat ini, RSUD itu sudah memiliki anggaran sebesar Rp6,3 miliar yang berasal dari APBD, dengan target sisa utang tersebut dalam tahun ini akan diselesaikan melalui pendapatan dan jasa layanan BLUD Rumah Sakit.
Baca Juga:Pemko Sidimpuan Gelar Razia Prokes Selama Pelaksanaan PPKM
“Beban utang RSUD Padangsidimpuan selama dalam satu tahun ini drastis menurun, dan sisanya Rp8,8 miliar akan ditargetkan lunas tahun ini,” ungkap Dirut RSUD Padangsidimpuan dr Masrip Sarumpaet MKes, Jumat (18/2/22).
Diterangkannya, beban utang rumah sakit yang sudah di audit BPK Perwakilan Sumut untuk dibayarkan yakni tahun 2018 sebesar Rp970.037.059, tahun 2019 Rp5.122.125.135, dan tahun 2020 Rp3.559.425.380 atau secara akumulatif Rp8.889.848.636.
“Nilai yang diakui BPK Perwakilan Provinsi Sumut untuk obat dan BHP adalah Rp8,8 miliar dari Rp9,6 miliar, sedangkan untuk komponen tunggakan barang jasa lainnya masih sedang diaudit oleh Inspektorat Kota Padangsidimpuan,” ungkap Dirut RSUD Padangsidimpuan itu.
Baca Juga:Empat Pejabat Pemko Padangsidimpuan Diperiksa Kejati Sumut
Dalam membenahi persoalan di RSUD Padangsidimpuan, dirinya fokus menyelesaikan masalah utang setahun menjabat, agar tidak terkendala nantinya dalam pelayanan.
“Nilai tunggakan obat dan BHP kita sudah bisa dibayar, sedangkan sisanya kita akan usahakan lunas hingga akhir tahun. Dan, sisanya itu kemarin belum di audit,” jelas dr Masrip Sarumpaet yang juga pernah memimpin RSUD Kota Sibolga selama 5 tahun sebelum pindah tugas ke Padangsidimpuan itu.
Sementara, komponen tunggakan barang jasa lainnya sebesar Rp1.859.819.513 diserahkan oleh BPK-P untuk diaudit Inspektorat. “Komitmen kita, semua tunggakan yang dapat dipertanggung jawabkan akan kita lunasi,” tuturnya.(asrul/hm10)
