21.2 C
New York
Monday, August 19, 2024

Ribuan Gempa Terjadi di Sumut dan Aceh Sepanjang 2023

Kepala BBMKG Wilayah I, Hendro Nugroho menjabarkan, aktivitas gempa bumi secara statistik yaitu gempa dengan magnitudo (M) 1-2 berjumlah 327 kejadian, M 2-3 jumlah 1170 kejadian, M 3-4 jumlah 404 kejadian, M 4-5 jumlah 83 kejaidan, M 5-6 jumlah 12 kejadian dan M > 6 sebanyak 2 kejadian.

Selain itu, total gempa kedalaman di bawah 50 km sebanyak 1665 kejadian, 50 – 100 km sebanyak 150 kejadian, 100 – 250 km sebanyak 184 kejadian dan > 250 km sebanyak 1 kejadian.

“Dari sebaran gempa bumi dapat kita lihat beberapa klaster yang signifikan seperti di Lhoksumawe yang terjadi di awal Januari, di Singkil dengan M 6.2 , di sebelah tenggara Nias,” sebutnya.

Baca Juga : 84 Gempa Bumi Terjadi di Sumut Sepanjang September 2023

Dia menyampaikan, klaster gempa tersebut patut diwaspadai dan dipelajari lebih lanjut. Secara tektonik, wilayah Aceh Tengah paling tinggi seismisitas yang dipengaruhi oleh aktivitas sesar geser Aceh Tengah dan Tripa yang sangat aktif.

Sedangkan di Sumatera Utara, wilayah Tarutung paling banyak terjadi gempa bumi yang diperngaruhi oleh aktivitas dari sesar Toru, dan pihaknya memiliki rencana besar untuk membuat suatu buku tentang sejarah gempa merusak di wilayah Sumatera Utara dengan analisis yang lengkap sebagai bagian dari pengabdian.

“Dengan kejadian bencana alam di tempat tinggal kita dan tahu cara menyelamatkan diri dengan langkah mitigasi yang tepat, maka gempa bukan lagi ancaman tetapi sebagai bagian dari kehidupan,” ucapnya.

Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I Lewi Ristiyono menambahkan, historis gempa merusak di wilayah PGR I paling fenomenal karena telah bangkitkan gempa Aceh-Andaman pada tahun 2004 dengan M 9.0 dan juga Nias pada tahun 2005 dengan M 8.5. Kedua gempa sangat merusak karena diikuti oleh tsunami lebih dari 10 meter dan mengakibatkan ratusan ribu korban jiwa.

“Bahwa pada 26 Desember menjadi momentum bagi kami untuk menyadari bahwa kita hidup di wilayah yang sangat rawan gempa bumi dan oleh karena itu perlu kesadaran dan kerja sama untuk meminimalisir kerusakan yang akan datang,” ujar Lewi.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles