12.5 C
New York
Sunday, May 5, 2024

PT Inalum Berdayakan UKM, Sate Fitri:Tekun dan Sabar untuk Bertahan di Tengah Pandemi

Asahan, MISTAR.ID

Pandemi Covid-19 telah banyak mempengaruhi roda perekonomian diberbagai sektor selama berbulan- bulan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun tidak lepas digerogoti wabah ini.

Tidak terkecuali UMKM yang berada disekitar operasional perusahaan plat merah satu-satunya di bidang peleburan aluminium dengan memanfaatkan 2 PLTA nya di Sungai Asahan.

Ragam: Warung Sate Fitri yang berada di Aek
Songsongan menyediakan beragam makanan selain sate. Warung Sate Fitri adalah salah satu UMKM binaan PT Inalum (Persero), yang terdapak Covid-19.

Sate dengan bumbunya.(f:ist/mistar)

Meskipun pandemi melanda usahanya, ia tak menyerah begitu saja. Tidak satupun karyawannya yang diberhentikan karena keadaan ini walupun ada pemotongan gaji sebanyak 10%.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalan Asahan, Ini Tanggapan Kadishub Simalungun Soal Kelaikan Truk Maut

Sejak diumumkannya Corona melanda Indonesia, pengunjung dan omset Warung Sate Fitri turun drastis, padahal sebelum pandemi, omset per harinya dapat terjual 100 porsi eleh pelanggan sekitar dan luar daerah warung tersebut.

“Alhamdulillah meskipun sedang pandemi, pelanggan masih saja ada walaupun tidak seperti biasanya sebelum corona mewabah,” ujar pemilk warung Sate Fitri, sembari mengakui pelangganya yang jauh-jauh dari Aek Kanopan, Air Batu dan Aek Loba sudah jarang lagi berkunjung.

Menurut Fitri kunci untuk mempertahankan bisnis warung sate ini adalah teliti, tekun dan sabar dalam mengelola keuangan. Kesungguhan dan kegigihan pun menjadi ujung tombak agar usaha tetap dapat dikelola dengan apik, baik sebelum, saat ataupun seusai pandemi.

Sedang memangang sate.(f:ist/mistar)

Selain itu, ia pun tetap turun tangan dalam proses mengolah makanan yang dijualnya untuk menjaga cita rasa yang sudah dibangunnya sejak tahun 2015 lalu. Sate Ayam: Nikmatnya sate ayam dengan kuah kacang yang dijual di Warung Sate Fitri.

Baca juga: Media workshop dan Lomba Karya Jurnalistik Digelar di Asahan

“Kalau jual makanan itu ngak bisa serta merta menambah porsi yang sudah ditetapkan sehari-hari. Hari ini ramai pembeli, lalu besok kita tambah porsinya. Bisa saja jumlah pembeli besok lebih sedikit dari hari ini dan kita jadi rugi. Untuk menghindari hal itu, ya kita harus sabar, berapa pun keuntungan diterima dengan lapang dada,” ujar Fitri.

Up-Grade: Bantuan Inalum dimanfaatkan ibu Fitri untuk meng-upgrade peralatan dan fasilitas yang berada di warungnya.

“Asal Muasal Warung Sate Fitri” Terdapat sejarah dan keunikan Warung Sate Fitri. Dia seorang perempuan yang pernah tinggal di Tangerang selama 14 tahun dan bekerja disalah satu perusahaan kayu. Kemudian ia berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke Sumatera Utara, walau disertai keraguan di dalam dirinya.

Aku tidak perna bermimpi menjadi tukang sate, saat mulai membuka usaha itu aku bingung sebab sebelumnya bekerja diperkayuan kenangnya. Ibu yang biasa dipanggil dan dikenal dengan nama Fitri ini, akhirnya memutuskan membuat nama warungnya Warung Sate Fitri, karena orang-orang yang selalu salah memanggil namanya.

Berawal dengan 6 ekor ayam untuk jualan sate setiap harinya, usahanya berkembang hingga bisa mencapai puluhan ekor per harinya bahkan 50 ekor disaat bulan
puasa.

Baca juga: Dinkes Asahan Rapid Test Tahanan Polres

“Bantuan Modal dan Geliat Usaha”jerih payah dari keuletan dan kejujurannya, ibu yang bernama asli Supri Parluki Irlanti ini, menjadi perhatian Inalum untuk memberikan pembinaan dan pengembangan usaha yang lebih baik melalui pemberian modal usaha dalam kerangka PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

“Warung Sate Fitri bergabung menjadi UKM mitra binaan Inalum sejak September 2019. Inalum memberikan bantuan modal pinjaman sebesar Lima Puluh Juta kepada ibu Fitri dengan biaya administrasi sebesar 3% untuk jangka waktu dua tahun. Program PKBL ini sangat membantu perkembangan usaha kami,” ujar Fitri.

Hal itu terlihat dari kenaikan penjualan, pertambahan pegawai, serta peningkatan peralatan dan fasilitas warungnya. Sebelum menjadi mitra Inalum, Fitri dapat menjual 90 hingga 100 porsi dengan empat orang karyawan, kini 130 hingga 150 porsi dapat terjual dengan enam orang karyawan terangnya.

Menurut Fitri, dalam memulai suatu usaha tidak perlu langsung dengan memulai sesuatu yang besar, melainkan dimulai dari langkah yang terkecil dahulu, mulailah dari yang kecil.(ril/james/hm07)

Related Articles

Latest Articles