Binjai, MISTAR.ID

Proyek pembangunan Jaringan Distribusi Umum (JDU) Saluran Penyedia Air Minum (SPAM) ramai dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, pengerjaan galian ini sudah berlangsung hampir tiga bulan dan sengaja ditinggalkan hingga tanah menumpuk.

“Tampak terlihat sepanjang Jalan Dipenogoro, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Sumatera Utara, warga terpaksa setiap harinya menghirup debu dan kondisi jalan becek licin bila hujan,” kata AN, warga sekitar lokasi, Senin (14/3/22).

Proyek JDU ini sangat mengganggu aktivitas warga dan pemilik usaha. Sebab, tanah galiannya ditinggalkan menumpuk begitu saja dan masyarakat merasa dirugikan akibat proyek tersebut.

Baca juga: Proyek Gorong-gorong Galvanis Rp9,9 M Hancur, Jaksa Terus Mengendus Kerugian Negara 

“Menurutnya, pengerjaan proyek ini banyak memakan korban seperti jatuh dari kendaraan motor bila hujan datang, belum lagi usaha kami harus terpaksa tutup karena pembeli sering menghirup debu,” jelas warga sekitar.

Sebelumnya, proyek pembangunan ini sudah pernah didemo gabungan mahasiswa di Binjai meminta Ketua DPRD Kota Binjai untuk menyikapi keluhan masyarakat yang tak kunjung dibenahi dan dibiarkan begitu saja.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Binjai, H Noor Sri Syah Alam Putra ST, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. “Maaf bang, pak ketua tidak ada di kantor, sedang ada urusan,” ucap seorang staf di kantor DPRD. (dana/hm09)