0.8 C
New York
Sunday, January 12, 2025

Pasca Guru dan Siswa Positif Covid-19, SMKN 1 Dolok Sanggul Hentikan PTM

Humbahas, MISTAR.ID

SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Kabupaten Humbahas terpaksa harus menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), lantaran 27 orang di antaranya, 26 anak siswa, dan 1 guru positif Covid-19 hasil tes PCR pada 15 Februari 2022.

Kepala SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung mengatakan, sejak hari Kamis (17/2/22) sampai 2 Maret 2022, para siswa kembali melakukan belajar dari rumah.

Dia mengungkapkan, pemberhentian pembelajaran tatap muka berdasarkan kebijakannya, dikarenakan telah keluarnya hasil tes PCR pada 15 Februari 2022 dengan hasil swab PCR dinyatakan positif Covid 19 dari lab RSUD Dolok Sanggul sebanyak 27 orang positif Covid-19.

“Pembelajaran sepenuhnya akan dilakukan secara daring. Kebijakan ini sudah kita laporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut melalui surat,” ujarnya, Rabu (16/2/22), melalui pesan singkat WhatsApp.

Baca Juga:Seorang Siswa Terpapar Covid-19, SD di Deli Serdang Ditutup

Adapun isi suratnya itu bernomor:090/SMKN.1/DS/12/II/2022 perihal pelaporan perkembangan Covid-19 di sekolahnya, yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

Dalam suratnya itu berbunyi, sesuai dengan surat Kepala UPT Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul, dan telah dilakukan tracing di SMK Negeri 1 Doloksanggul pada tanggal 14 Februari 2022 terhadap guru dan peserta didik.

Di mana hasil pemeriksaan kepada 108 orang peserta didik dan guru, dinyatakan bahwa 31 orang (29 peserta didik dan 2 guru) yang mengikuti rapid antigen, positif.

Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor:188.54/4/INST/2022 perihal pemberlakuan PPKM level 1, 2 dan 3 serta penentuan PTM kembali ke daring (PJJ) apabila positive rate lebih besar atau sama dengan 5%.

Baca Juga:Siswa Terpapar Covid-19, Salah Satu SMP di Siantar Setop PTM

Dan, SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan teknologi Menteri Agama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negara Nomor:05/KB/2021, Nomor:1347 Tahun 2021, Nomor:HK.01.08Menkes/6678/2021 dan Nomor:443-5847 Tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

“Maka pihak sekolah mengambil kebijakan melakukan pembelajaran daring (PJJ) mulai tanggal 17 Februari 2022 dengan ketentuan,” katanya. Menurutnya, siswa 100% belajar daring dari rumah.

Guru melaksanakan daring dari rumah sesuai dengan roster mulai tanggal 17 Februari sampai dengan tanggal 2 Maret 2022. Dalam hal pelayanan masyarakat, sambungnya, kantor tata usaha tetap dibuka dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga:4 Siswa Terpapar Covid-19, PTM di SMAN 1 Pematangsiantar Dihentikan Hingga 14 Februari 2022

Kemudian, tambahnya, sekolah akan melakukan penyemprotan disinfektan selama 10 hari berturut-turut. “Semoga kasus ini bisa segera turun, dan anak-anak bisa kembali ke sekolah,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, di lingkungan sekolah di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tepatnya di SMKN 1 Dolok Sanggul Kecamatan Dolok Sanggul, dan SMAN 2 Lintong Nihuta Kecamatan Lintong Nihuta, ada siswa dan guru terpapar Covid-19.

Kepala SMKN 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung mengatakan, jumlah kasus terkonfirmasi pada guru dan siswanya hasil dari tes usap antigen sebanyak 32 orang, dari 108 orang yang dilakukan tracing oleh pihak kesehatan.

Ia mengatakan, ditemukan kasus itu berawal dari 15 anak siswa mengeluhkan demam sehingga dilakukan pemeriksaan tes usap antigen.

Baca Juga:Kembali Sekolah, 1 Siswa Terpapar Corona Rekannya Diisolasi

“Awalnya dari siswa, hingga guru juga ikut antigen. Sebanyak 108 orang dites usap antigen, 32 reaktif, di antaranya 1 guru dan 31 siswa,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Kasus itu diketahui bermula dikarenakan salah seorang gurunya yang merupakan istri dari Kepala SMAN 2 Lintong Nihuta, positif Covid-19 sehingga pihak kesehatan melakukan tracing ke sekolah tersebut.

Namun sang Kepsek, Hotman Manurung membantah. “Ibu itu belum pernah hadir,” katanya. Ia menambahkan, hal itu juga sudah dilaporkan ke pihak Kasi SMK. Dan saat ini, siswa yang mengeluh sudah melakukan pembelajaran melalui daring. Demikian juga, siswa yang terpapar, dan itu hasil anjuran pihak gugus. Disinggung melihat angka Covid-19 tinggi di Humbahas, apakah tidak ada memberlakukan daring?

Hotman Manurung mengaku, lebih senang jika dilaksanakan pembelajaran daring. Dan, sudah dua minggu ini, katanya, pihaknya sudah memberlakukan daring 50 persen, tatap muka 50 persen.(dedy/hm10)

Related Articles

Latest Articles