17.8 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Mirip Kubangan Kerbau, Jalan Usaha Tani Jandi Meriah Karo Dikeluhkan Warga

Karo, MISTAR.ID

Jalan usaha tani atau jalan pertanian merupakan sarana transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan.

Jalan yang dibangun di areal persawahan atau perladangan akan membantu petani untuk mengurangi tenaga ekstra untuk jalan kendaraan. Mulai dari berangkat membawa peralatan, bibit, pupuk, hingga panen dan pasca panen, petani bisa dengan mudah mengakses sawah mereka.

Namun faktanya di lapangan, berbeda. Sebut saja contohnya jalan usaha tani di Jandi Meriah Dusun II Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo. Dimana jalan terlihat seperti kubangan kerbau. Padahal Pemerintah Daerah Kabupaten Karo melalui Dinas Pertanian menggelontorkan anggaran puluhan juta bahkan sampai ratusan juta, dengan maksud membantu meringankan beban petani melalui program Jalan Usaha Tani (JUT).

Baca Juga:Proyek Pembangunan JUT Desa Jandi Meriah Karo Dipertanyakan, Warga: Ke Mana Sisa Uangnya?

Kuat dugaan, proyek tersebut dikerjakan dengan asal-asalan yang dikhawatirkan tidak kuat dan tahan lama karna tidak memikirkan kualitas pekerjaan. “Apalagi menurut informasi dari warga, yang ditaburkan ke jalan itu hanya abu dolomit, bukan pasir batu (sirtu),” ucap Soliana yang merupakan Direktris Radio Bahana Kusuma FM Kabupaten Karo.

“Hal tersebut diduga kuat karena kurang adanya pengawasan di lokasi pekerjaan. Pekerjaan pun diduga dikerjakan tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB), alias asal jadi,” tambah salah seorang warga bermarga Peranginangin.

Di tempat terpisah, Camat Tiga Nderket Amri Ginting saat dikonfirmasi awak media, Jumat (31/3/23), mengaku pihaknya sedang memintai keterangan oknum terkait proyek JUT. “Mjjh… Lagi kita sampaikan kepada TPK-nya agar membuat laporan atas keluhan oknum masyarakat terkait JUT tersebut. Yang jelas sesuai monitoring staf kita ke lapangan setelah pemberitaan tersebut, kegiatan pemeliharaan JUT tersebut telah dilaksanakan 100% sesuai dengan volumenya. Namun soal kegiatan tersebut ditabur dengan Dolomit yang seharusnya sesuai dengan anggaran ditabur dengan sertu. Ini yang lagi kita minta keterangan dari TPK nya,” ucapnya.(eva/hm15)

Related Articles

Latest Articles