Thursday, April 17, 2025
home_banner_first
SUMUT

Legenda Misteri Batu Basiha, Situs Bukti Peninggalan Letusan Gunung Toba

journalist-avatar-top
Jumat, 15 Desember 2023 19.05
legenda_misteri_batu_basiha_situs_bukti_peninggalan_letusan_gunung_toba

legenda misteri batu basiha situs bukti peninggalan letusan gunung toba

news_banner

Toba, MISTAR.ID

Kabupaten Toba menyimpan satu situs dari 16 geosite yang telah diakui Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Situs yang berada di Perbukitan Sibodiala, Desa Aek Bolonjulu, Kecamatan Balige, Provinsi Sumatera Utara merupakan batuan andesit kekar kolom horizontal. Masyarakat setempat menamakannya Batu Basiha.

Batu Basiha ini merupakan salah satu bukti peninggalan letusan maha dahsyat Gunung Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu.

Masyarakat sekitar menamai balok batu besar yang tersusun rapi ini karena memiliki legenda tersendiri. Situs ini juga merupakan lokasi keramat dan sangat disakralkan masyarakat setempat turun-temurun hingga saat ini.

Baca Juga: Desa Wisata Tarabunga di Toba, Bagai Permata Berharga Tanpa Pengikat

Legenda tersebut berdampak positif sebagai langkah pelestarian dari tangan-tangan jahil yang memungkinkan merusak situs geosite itu.

Batu Basiha merupakan akronim dari ‘batu sian hau’, yang artinya, ‘batu dari kayu’.

Menurut legenda yang turun-temurun dikisahkan kepada warga setempat, tumpukan batu tersebut berasal dari balok-balok kayu, yang hendak digunakan untuk membangun rumah adat.

Namun, sebelum sempat dijadikan rumah, tiba-tiba tumpukan kayu itu tersambar petir dan seketika menjadi balok batu yang tersusun rapi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Toba, Rusti Hutapea tidak menampik legenda rakyat tersebut.

Ia menilai, cerita mitos tersebut bisa dijadikan nilai tambah Batu Basiha sebagai obyek wisata yang bisa menarik kunjungan wisatawan.

“Yang pasti, Kabupaten Toba patut berbangga dengan peninggalan sejarah dari peristiwa alam, yang masih terawat salah satu situs yang mendapat pengakuan dunia dan bisa dijadikan pusat penelitian para ilmuan secara berkelanjutan,” sebut Rusti, Jumat (15/12/23).

Baca Juga: Tujuh Objek Wisata Eksotis di Toba Ini Cocok Jadi Destinasi Saat Libur Nataru

Ia menegaskan, Disbudpar akan selalu berupaya menjaga dan melestarikan lokasi tersebut, baik koordinasi tingkat kabupaten, provinsi dan pusat untuk mengembangkan potensi Batu Basiha berikut kawasan sekitarnya sebagai ekowisata dan agrowisata.

“Selain keberadaan batu tersebut, lokasi merupakan bentangan persawan yang cukup luas dengan sudut pandang yang luas dapat menyejukkan mata yang memandang,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pembenahan untuk menjadikan lokasi tersebut lebih nyaman bagi pengunjung.

“Termasuk memadukan tentang informasi bagaimana asal-muasalnya Batu Basiha, baik cerita mitos maupun secara ilmiah,” pungkas Rusti. (Nimrot/hm22)

REPORTER: