Kukuhkan Satgas Sekolah Bersinar, Pj Gubernur: Nyaris 10 Persen Penduduk Sumut Terpapar Narkoba
kukuhkan satgas sekolah bersinar pj gubernur nyaris 10 persen penduduk sumut terpapar narkoba
Medan, MISTAR.ID
Penjabat (Pj) Gubernur, Hassanudin mengatakan, Sumatera Utara angka tertinggi dari provinsi lain di Indonesia pada kasus narkoba.
Hal itu dikatakann, saat pengukuhan Satgas Sekolah Bersinar Provinsi Sumut, di Aula Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang.
Dia menyebut, pengukuhan sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam upaya mendukung pemberantasan peredaran narkoba, khususnya di kalangan generasi muda. Dikatakan, langkah pencegahan sejak dini menjadi poin penting bagi seluruh lembaga pendidikan.
Baca juga: Dinamai Kelurahan Bersih Narkoba, Tapi Peredaran Narkotika di Kelurahan Banjar Makin Menggila
“Langkah ini kita ambil, karena berdasarkan data yang saya sampaikan, secara nasional di Sumut adalah yang terbanyak angka kasus narkoba, yakni 1,5 juta, dari sekitar 3,5 juta di Indonesia. Boleh dikatakan, hampir 10 persen penduduk kita terpapar narkoba,” terang Hassanudin dalam arahannya, pada Jumat (20/10/23).
Langkah pencegahan dini bagi generasi muda, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut berupaya melakukan pencegahan dari lingkungan sekolah.
Sebab dari sekolah, akan didapati sejauh mana dunia pendidikan menjadikan langkah pencegahan peredaran narkoba sebagai program utama.
Baca juga: Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara, Pj Gubernur: Mantapkan Toleransi di Sumut
“Jadi semuanya kita mulai dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), kemudian para pejabat, kepala UPT, kepala sekolah (kepsek), guru dan wali kelas. Bahkan saya minta untuk petugas kantin ikut serta. Karena petugas kantin ini biasanya lebih mengetahui tindak tanduk anak sekolah, daripada guru,” sebutnya.
Mantan Pangdam I/BB itu meminta, agar kinerja Satgas di lapangan dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap upaya pemberantasan dan pencegahan narkoba bagi generasi muda. Bahkan akan ada atensi bagi siapa yang berhasil menjadikan sekolah bersih dari narkoba.
“Tetapi ingat, atensi dan penghargaan bukanlah sasaran utama kita. Itu hanya sebagai penyemangat saja. Dan ini juga bukan hanya berlaku kepada siswa-siswi, tetapi semuanya, baik guru, kepsek, kepala UPT, kepala dinas, bahkan saya sendiri dan keluarga,” pintanya.
Baca juga: Ombudsman Sumut Sampaikan LAHP, Pj Gubernur Diminta Tutup Sementara Operasional PT GSA
Sementara itu, Kadisdik, Asren Nasution yang juga menjadi Ketua Satgas Sekolah Bersinar Sumut mengatakan, dengan adanya satgas dan penilaian bagi sekolah, tugas lembaga pendidikan bukan hanya mendidik siswa soal keilmuan dan etika saja, tetapi juga memastikan seluruh peserta didik bebas dari penggunaan narkoba.
“Jadi kita ada tambahan beban satu lagi, bagaimana agar sekolah bersih dari narkoba. Jika sekolahnya bersih, maka mereka memenangkan peperangan melawan narkoba. Termasuk para guru dan tenaga yang lain. Bahkan akan ada sanksi bagi siap saja yang lalai,” katanya.
Asren juga mengajak kepada semua jajaran di Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut untuk aktif melakukan sosialisasi, serta membangun kesadaran bersama terhadap bahaya narkoba. Sehingga semua lini kehidupan mendorong agar masyarakat, terutama anak muda bisa terbebas dari bahaya narkoba. (jonatan/hm16)