Toba, MISTAR.ID
Ditengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Roni Siahaan (44) salah seorang penyandang disabilitas warga Desa Paindoan Kecamatan Balige Kabupaten Toba, tetap tekun dan bersabar melakukan aktifitas kesehariannya sebagai pedagang asongan keliling dan memulung barang bekas, untuk membiayai istri dan kedua anaknya.
Dengan bermodalkan sebuah becak barang, “sejak pagi hari, saya bersama istri mengawali aktifitas berjualan asongan keliling berupa sayuran hingga tengah hari, kemudian hingga sore harinya memulung barang bekas berupa kertas karton, seng bekas dan barang botot lainnya yang kami beli dan dijual kembali kepada toke penampung,” ujar Roni mengawali kisahnya kepada Harian Mistar, Selasa (25/5/21).
Sembari meneguk secangkir kopi, wajah kusut Roni tampak melega ditengah perbincangan dengan Harian Mistar, seakan beban yang ada dibenaknya selama ini serasa lepas ditengah asiknya bercengkerama.
Saat ditanya penghasilan yang diperolehnya setiap hari, Roni mengaku cukup buat kebutuhan sehari-hari saja buat istri dan kedua anaknya. Walau dengan keterbatasan fisik akibat kaki kiri Roni yang mengecil dan membuatnya pincang sejak diusia 5 tahun, tak membuatnya menyerah.
“Bekerja sambil berdoa dan sabar, itu yang tetap aku tanamkan pada diriku setiap hari disaat melakukan aktifitas sehari-hari,” tambah Roni yang mengaku mendapat bantuan BST dampak Covid-19.
“Bantuan BST, cukup membantu daya beli kami dimasa pandemi ini, namun hingga saat ini, kami berharap mendapat perhatian dari pemerintah terkait bedah rumah yang sudah diusulkan pemerintah desa untuk perbaikan rumah ini,” ujarnya.
Amatan Harian Mistar, rumah milik Roni sangat sederhana, dinding yang sebagian terbuat dari tepas dan lantai yang sudah kupak-kapik, sekali lagi tak membuatnya putus asa, inilah keluarga kecilku, harta milikku, tandasnya. (James/hm13)
