Medan, MISTAR.ID
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara (Wil I Sumut), Prof Drs Saiful Anwar Matondang, mengatakan, salah satu musuh bangsa Indonesia adalah gaya hidup konsumeris.
“Gaya hidup konsumeris semakin berkembang di masyarakat,” katanya dalam sebuah kegiatan wisuda yang digelar, pada Sabtu (7/12/24).
Ia menambahkan, meskipun banyak kafe di Kota Medan dan kabupaten yang berkembang pesat, yang masuk ke sana seharusnya adalah orang-orang yang sudah berkecukupan.
“Namun, jika yang masuk adalah orang yang menggunakan kartu kredit atau pinjaman online, ini yang berbahaya. Gaya hidup seperti ini bisa menyeret seseorang dalam kesulitan keuangan,” jelasnya.
Baca juga: Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumut Sampaikan 3 hal Penting di Acara Wisuda
Lebih lanjut, ia menyebutkan, gaya hidup konsumeris ini menyebabkan menurunnya middle class (kelas menengah) di Indonesia hingga 1 juta orang dalam tiga tahun terakhir.
“Makin terjepitnya middle class atau keluarga yang memiliki pendapatan menengah antara 6 sampai 10 juta sekarang ini mengalami kesulitan yang luar biasa,” ungkapnya.
Ia menekankan kepada para mahasiswa agar dapat berhemat.
“Cocokkan isi kantong dengan kehidupan dan style anda, ini yang paling penting. Ini dapat membuat anda lebih kuat di tengah-tengah kehidupan yang tidak menentu,” tegasnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kelas dalam lima tahun terakhir.
Data BPS menyebutkan, Kelas Menengah dan Menuju Kelas Menengah di Indonesia pada tahun 2024 sebanyak 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Nilai konsumsi pengeluaran dari kedua kelompok tersebut mencakup 81,49 persen dari total konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, Kelas Menengah memiliki peran krusial sebagai bantalan ekonomi nasional. (susan/hm27)