23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jalan Penghubung Kecamatan Tigalingga-Siempat Nempu Dairi Rusak Parah

Sidikalang, MISTAR.ID

Hancurnya jalan penghubung Kecamatan Tigalingga – Kecamatan Siempat Nempu, persisnya di empat desa yakni mulai dari Desa Sukandebi, Laumolgap, Lau Pak-pak dan Desa Soban, rusak parah dan nyaris tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Untuk itu warga sekitar berharap penuh kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan pembenahan serius, sebab daerah tersebut merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) melalui hasil produksi pertanian seperti jagung, kopi robusta, kopi coklat, pisang, durian dan tanaman tua lainnya yang hasil produksinya lumayan banyak.

Harapan itu disampaikan beberapa warga di sekitar jalan tersebut, Sabtu (13/3/21). Selain harapan, warga sekitar juga sudah lama mengeluhkan kondisi jalan itu karena tidak adanya sentuhan pembangunan, hingga mengakibatkan semakin lama jalan itu semakin hancur, sehingga berdampak pada penjualan hasil bumi.

Baca Juga:Pengendara Sepeda Motor Keluhkan Jalan Rusak Pasca Truk Terbalik di Jalan MH Sitorus Siantar

Tidak sedikit warga mempertanyakan jargon Pemerintah Kabupaten Dairi yakni: “Perubahan Menuju Dairi Unggul”, akan tetapi kondisi jalan masih memprihatinkan yang tentu berdampak pada kemosorotan ekonomi warga.

Warga sekitar juga menilai kinerja para kepala desa, camat, DPRD Dairi dari dapil daerah tersebut (jalan yang rusak) yang terkesan tidak peduli dan tidak punya kemampunan untuk melakukan loby-loby terhadap instansi terkait.

Baca Juga:Jalan Rusak Resahkan Warga Sei Renggas

Menanggapi hal itu, Camat Tigalingga TS Tamba saat ditemui langsung pascamelakukan gotong-royong, Sabtu (13/3/21), di lokasi Pasar Tigalingga menyebutkan, kondisi jalan itu sudah disampaikan dan diusulkan kepada pihak-pihak terkait, baik secara lisan terutama di masa-masa reses, dan Musrenbang kecamatan yang dihadiri pihak atau unsur PUTR, Bappeda, camat, DPRD, para OPD terkait, tokoh masyarakat dan para kepala desa se Kecamatan Tigalingga.

“Namun sampai saat ini kita belum tahu tindak lanjutnya seperti apa,” sebut TS Tamba. Panatauan wartawan di lapangan, jalan penghubung tersebut kondisinya hancur lebur dan nyaris tidak bisa dilalui kendaraan, tepatnya di sepanjang empat desa yang panjangnya kurang lebih 15 Km.(manru/hm10)

Related Articles

Latest Articles