10.2 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Hasil Survey BPS: 43 Persen Masyarakat Sumut Masih Abai Jaga Jarak

Medan, MISTAR.ID

Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) terhadap 6.405 responden mengenai perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa sekitar 43% masyarakat Sumut dinilai masih abai menjaga jarak. Demikian juga 33% masih abai mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Sementara 49 persen abai pakai masker.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Syech Suhaimi. Menurutnya, kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara umum sudah cukup baik. “Survei ini melibatkan 6.405 responden dan menggunakan rancangan non-probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball). Desain kuesioner disusun dengan mengedepankan kenyamanan responden, dengan harapan banyak anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam survei yang relatif singkat dimulai pada 13 Juli hingga 20 Juli 2021,” katanya, Minggu (8/8/21).

Dari hasil survei juga menilai bahwa masyarakat sekitarnya belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan. Persentase responden yang menilai tingkat kepatuhan masyarakat di lingkungan sekitarnya masih jarang sekali atau abai dalam memakai masker sekitar 49%, cuci tangan pakai sabun 47% dan menjaga jarak minimal dua meter 35%.

Baca Juga:Pedagang Pasar di Medan Masih Banyak Mengabaikan Prokes

“Hasil survei kepatuhan terhadap protokol kesehatan responden yang berdomisili di kabupaten dan kota memperlihatkan pola yang hampir sama. Tetapi responden yang berdomisili di daerah kota memperlihatkan kondisi kepatuhannya lebih tinggi. Kesadaran masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi sudah cukup baik, tetapi masih terdapat sebagian orang yang belum melakukan vaksin dengan berbagai alasan seperti karena faktor kesehatan, dan lain-lainnya 30%. Atau khawatir dengan efek samping vaksinasi sekitar 19%,” terang Suhaimi.

Bahkan, dari survei yang melibatkan sebanyak 53,85% responden perempuan dan 46,15 responden laki-laki merasa jenuh selama PPKM diberlakukan. “Tercatat ada 62% responden yang merasa jenuh selama PKKM diberlakukan. Sehingga banyak responden yang mengisi kegiatan selama pembatasan melalui kegiatan yang meminimalkan mobilitas, yaitu berkomunikasi dengan keluarga/teman secara online dan memperbanyak ibadah,” terangnya.

Sementara itu ada 54,19 % responden yang bekerja dan 47,85% responden yang tidak bekerja menilai tidak mengalami kesulitan dalam pemenuhan obat-obatan dan vitamin, termasuk suplemen, masker, dan hand sanitizer selama seminggu terakhir. Juga sebanyak 50,81 % responden yang bekerja dan 40,43 % responden yang tidak bekerja menilai tidak mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama seminggu terakhir.

Baca Juga:Pasar Tradisional Siantar Mendadak Ramai, Prokes Diabaikan

“Dan 53,28% responden yang bekerja dan 49,05% responden yang tidak bekerja menilai tidak mengalami kesulitan dalam pemenuhan alat kesehatan dan pelayanan kesehatan selama seminggu terakhir di masa pandemi,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles