Padangsidimpuan, MISTAR.ID
Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 Magnitudo yang mengguncang wilayah Padangsidimpuan, Senin (3/4/23) malam, merupakan jenis gempa menengah, akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia pada zona intraslab.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault),” ujar Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Daryono mengatakan, gempa juga dirasakan di beberapa daerah dengan getaran bervariasi. Di Padangsidimpuan, Awk Godang dan Pinang Sori dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting).
Baca Juga:Gempa Padangsidimpuan Akibat Aktifitas Sesar Barumun
Daerah Pasaman Barat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Daerah Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selanjutnya daerah Telo, Tapanuli Tengah, Subulussalam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Gempa juga dirasakan daerah Banda Aceh, Solok Selatan, Pekanbaru dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Namun, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami,” pungkasnya.
Sebelumnya, gempa bumi mengguncang wilayah Padangsidimpuan. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 Km arah Barat Daya Padangsidimpuan, Sumatera Utara pada kedalaman 95 Km. (ial/hm12)
