Fakultas Ilmu Budaya USU Gelar Deklarasi Anti Narkoba
fakultas ilmu budaya usu gelar deklarasi anti narkoba
Medan, MISTAR.ID
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar deklarasi anti narkoba dengan menggandeng Lembaga Anti Narkoba (LAN) dan Gerakan Anti Narkoba Nasional (Gannas) Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (23/10/21). Acara tersebut juga dirangkai dengan pagelaran kreativitas mahasiswa dan dosen berprestasi FIB USU.
Wakil Rektor I Dr Edy Ikhsan mengapresiasi langkah FIB USU yang melaksanakan gerakan anti narkoba ini. Dia berharap ini bisa diikuti oleh fakultas-fakultas lain yang ada di USU untuk berkomitmen memberantas narkoba.
Edy mengatakan, dirinya turut merasa bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa mahasiswa-mahasiswa FIB beberapa waktu lalu. Rasa memiliki itu karena selain mengajar di Fakultas Hukum USU, ia juga merupakan dosen Bahasa Belanda di Prodi S2 Sejarah.
Baca juga: USU Berkomitmen Berantas Peredaran Narkoba di Lingkungan Kampus
“Saya tahu bahwa FIB ini sebenarnya memiliki keunikan yang bisa dijual dan marketable untuk menunjang internasionalisasi universitas. Program studi yang ada di FIB memiliki nilai dan karakteristik tersendiri untuk bisa mendorong program internasionalisasi, karena itu ke depan mari kita bersama fokus pada hal ini,” ujarnya.
Wakil Rektor bidang akademik, kemahasiswaan dan kealumnian ini juga memuji mahasiswa-mahasiswa FIB USU yang berprestasi di level nasional dan internasional. “Anak-anak kita ini ternyata juga berprestasi dan berkualitas. Program-program pembinaan untuk mahasiswa berprestasi ini akan didukung, silahkan FIB buat bagaimana skema pembinaannya, kami akan perhatikan,” katanya.
Dekan FIB USU Dr T Thyrhaya Zein mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen dosen, pegawai dan mahasiswa FIB USU untuk memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus, khususnya di Fakultas Ilmu Budaya. Melalui deklarasi ini, dia ingin mengingatkan bahwa semua pihak memiliki peran dan tanggungjawab bersama untuk memberantas peredaran narkoba.
Menurut Zein, kejadian beberapa waktu lalu harus dijadikan momentum untuk memperkuat kolaborasi dan komitmen bersama untuk lebih meningkatkan prestasi mahasiswa baik di level internasional dan nasional. “Kita harus yakin dan percaya bahwa mahasiswa FIB merupakan mahasiswa-mahasiswa yang kreatif dan berbudaya, sehingga stigma negatif yang melekat akibat dari kejadian beberapa waktu lalu dapat digantikan dengan penilaian positif,” pungkasnya. (ial/hm09)