Medan, MISTAR.ID
Setelah diluncurkan secara virtual, Bantuan Tunai se-Indonesia Tahun 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (4/1/21) lalu. Maka bantuan ini akan disalurkan kepada masyarakat di 34 provinsi secara bertahap. Di Sumatera Utara (Sumut) sendiri, saat ini masih dalam tahap pendataan.
Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Sumut, Muhican mengatakan pihaknya telah menyurati kabupaten/kota di Sumut untuk memperbaharui data.
“Jadi kita tunggulah, karena selama ini kabupaten/kota itu berkoordinasi dengan perwakilan yang ada di kementrian sosial yang ada di daerah. Nah kita harapkan dari kabupaten/kota ada upgrade terbaru terkait data. Harus ada updatenya. Karena angka kemiskinan ini fluktuatif atau berubah-ubah misalnya ada yang telah meninggal dunia, ada yang pindah, ada yang ekonominya bagus ini kita harapkanlah,” katanya saat dihubungi Mistar, Kamis (7/1/21).
Baca juga: Bansos akan Kembali Disalurkan Minggu Pertama Januari 2021
Dinas Sosial Sumut, dikatakan Muhican juga berencana melakukan upgrade data setiap 3 bulan sekali. Sehingga bantuan tunai tersebut dapat tepat sasaran. “Itu tujuan kita,” imbuhnya. Program bantuan dari Dinas Sosial Sumut memiliki 3 jenis, yakni Bantuan sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Tunai yakni berupa sembako.
“Bantuan sosial tunai itu kembali diluncurkan Senin lalu oleh Presiden. Saat ini penyaluran bantuan tersebut melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) melalui Bank BRI, BNI dan Kantor Pos. Nanti akan saya cek kapan itu bantuan itu disalurkan ke masyarakat,” jelasnya.
Seperti diketahui, penerima program bantuan sosial tunai akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 300 ribu untuk satu Kepala Keluarga (KK) per tiga bulan sekali. Sebelumnya pada tahun 2020 bantuan tunai ini disalurkan sebesar Rp 600 ribu lebih besar karena bantuan saat awal Pandemi Covid-19 dan juga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca juga: Penerima Bansos JPS Siantar Hanya Terima Rp200 Ribu
Terpisah, Kepala Dinsos Kota Medan, Endar Sutan Lubis juga mengatakan pihaknya masih menunggu data-data calon penerima BST dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Data dari Kemensos langsung, kita tinggal menerima data dan kita monitoring. Setelah data itu kita terima maka kita cek apakah ada perubahan. Jadi kita tunggulah data-data itu ya. Apalagi BST ini sudah diluncurkan sejak 2017 lalu. Bagi namanya keluar bisa dicek melalui web Kemensos,” pungkasnya. (anita/hm09)
