Dairi, MISTAR.ID
Isu perang sarung yang diduga dilakukan para remaja beredar dan membuat masyarakat Kabupaten Dairi merasa resah. Informasinya, tindakan para remaja itu dilakukan antara pukul 01-03 WIB di tengah-tengah kota Kabupaten Dairi.
Seorang remaja yang duduk di bangku SMK mengaku dirinya sudah dua kali melihat remaja bermain pukul-pukul sarung di sepanjang Jalan Protokol Sidikalang sambil berjalan dan ada juga yang sambil lari-lari .
Terkait itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Dairi Wahlin Munte angkat bicara. Ia dengan tegas meminta agar tradisi perang sarung di bulan suci Ramadhan tidak ada karena itu menodai.
Baca juga:Â Bubarkan Perkelahian, Dua TNI Dikeroyok Puluhan Remaja di Kisaran
“Pada bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, diimbau kepada masyarakat, (khususnya) remaja agar menjaga kesucian bulan Ramadhan dan tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga tujuan puasa tercapai, manusia yang tattaqun bertaqwa kepada Allah SWT, semoga bermanfaat dan berkah” kata Wahlin, Sabtu (23/3/24).
Ia pun meminta agar kepolisian bertindak cepat dan mencari di mana saja praktek tak terpuji dilakukan. “Kalau ada kegiatan seperti itu, kita mohon kepada pihak berwajib agar menertibkan. Itu meresahkan,” kata Wahlin
Amatan di lapangan, tempat jualan untuk jajanan berbuka puasa (takjil) di trotoar yang ada di Jalan SM Sidikalang, tepatnya depan Kantor Bupati Dairi ditemukan pemiliknya pada Sabtu pagi (23/3/24) rusak. Hal ini diduga akibat tindakan anak-anak remaja yang mengikuti perang sarung (manru/hm17)