22.5 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

KKJ Ungkap Kejanggalan Kematian Sempurna Pasaribu, 5 Pria Datang

Karo, MISTAR.ID

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI mendesak Polda Sumut untuk mengusut tuntas kematian wartawan di daerah Kabupaten Karo, Rico Sempurna Pasaribu bersama istri, anak dan cucunya.

Array A Argus selaku Koordinator KKJ mendesak Polda Sumut setelah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah wartawan tersebut. Di mana hasil investigasi ditemukan sejumlah fakta.

Diduga berawal dari pemberitaan judi

Pertama, kasus kebakaran terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan dengan gamblang adanya keterlibatan oknum aparat berinisial HB.

Korban diduga berselisih dengan oknum TNI berinisial HB

Kedua, sebelum kebakaran, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB tersebut. Masalah bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian memohon pada korban, agar namanya ikut mendapatkan jatah/uang perjudian, karena selama ini korban juga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut.

Baca juga: KKJ Ungkap Kejanggalan Kematian Sempurna Pasaribu, 5 Pria Datang

Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi. Saat itu, oknum itu mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu. Lalu, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar anggota ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit uang bulanan.

Anggota Ormas diduga tersinggung dengan besaran uang bulanan

Atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi lantas memberikan Rp 100 ribu pada anggota ormas tersebut. Namun anggota ormas ini merasa tersinggung, karena alasan bahwa oknum pengelola judi telah mengacuhkan dan meremehkan dirinya. Anggota ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat. Bahkan, Sempurna menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan membuat status di media sosial Facebook miliknya.

Ada oknum meminta korban menghapus berita

Ketiga, sesuai informasi yang dikumpulkan, bahwa setelah pemberitaan, ada oknum aparat yang menghubungi atasan korban untuk menghapusnya. Namun permintaan itu ditolak pihak perusahaan.

Baca juga: Sempurna Pasaribu Dimakamkan Berdampingan dengan Istri, Anak dan Cucu

Keempat, setelah permintaan itu tidak disanggupi perusahaan, orang yang diduga oknum kepolisian sempat menghubungi perusahaan media tempat korban bekerja, meminta agar pemberitaan dibuat secara halus.  Berita dimaksud adalah peristiwa demo organisasi keagamaan di Kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot lantaran maraknya judi, prostitusi dan narkoba.

Korban sempat merasa tak aman hingga ingin menginap di Polres Karo

Kelima, setelah pemberitaan muncul, pimpinan media Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna Pasaribu. Korban bilang, saat itu dirinya aman-aman saja. Namun, korban bercerita pada teman-temannya, bahwa dirinya merasa was-was setelah pemberitaan tersebut. Ia dan rekannya kemudian mendapatkan ‘warning’ dari ketua ormas di Kabupaten Karo, bahwa mereka sedang diikuti.

“Ketua ormas yang mengenal korban meminta agar Sempurna Pasaribu dan temannya untuk tidak pulang ke rumah. Sehingga korban memutuskan untuk tak kembali ke kediamannya selama beberapa hari. Korban juga sempat mengaku pada temannya ingin menginap di Polres Karo demi keamanan dirinya,” katanya Array A Argus, Selasa (2/7/24) melalui surat tertulis.

Sebelum rumah terbakar, Sempurna Pasaribu sempat bertemu HB

Keenam, karena alasan ini pula, korban tak bisa dihubungi. Korban kemudian menyampaikan pada pimpinannya, bahwa HP miliknya terjatuh. Fakta lain terungkap, bahwa sebelum rumah korban terbakar, ternyata Sempurna Pasaribu sempat bertemu dengan oknum aparat berinisial HB tersebut.

Baca juga:  JMI dan Polri Watch Desak Kapolda Sumut Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

Korban ditemani oleh rekannya untuk membicarakan masalah berita judi yang naik di media online Tribrata TV. Dalam pertemuan itu, HB meminta agar berita yang sudah tayang segera dihapus. HB juga meminta kepada korban agar postingan yang ada di media sosial juga segera didelete.

Namun, korban tidak menuruti permintaan HB. Karena tidak ada kesepakatan, korban pun pulang ke rumahnya pada Rabu (26/6/2024) tengah malam di Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Korban diantarkan oleh rekannya.

Rumah korban diduga didatangi lima orang pria

Ketujuh, setelah korban masuk ke dalam rumah, rekan korban meninggalkan lokasi. Informasi lain menyebutkan, bahwa sekira pukul 02.30 WIB, sebelum kebakaran terjadi, ada yang melihat sekira lima orang pria berada di sekitar rumah korban. Lalu, pukul 03.00 WIB terjadilah kebakaran.

Pascakebakaran, sejumlah saksi diperiksa termasuk rekan korban yang saat itu bersama dengan korban. Saat pemeriksaan, informasi menyebutkan bahwa penyidik sempat mengambil handphone milik saksi (rekan korban).

Saksi (rekan korban) sempat menolaknya. Namun penyidik pun mengambil HP saksi, dan mendelete pesan ketua ormas yang sempat memberikan ‘warning’ tersebut. Fakta lain dalam kasus ini, anak korban juga mengaku merasa terancam saat dimintai keterangannya di Polres Karo. Pada awak media setelah kedatangan Kapolda Sumut, anak perempuan korban mengaku diminta mengamini keterangan yang tak pernah ia sampaikan kepada penyidik. (rilis KKJ/hm17).

Related Articles

Latest Articles