20.2 C
New York
Friday, September 20, 2024

Wujud Tolak Deforestasi, Aliansi Peduli Ekosistem Sumut Restorasi Mangrove

Langkat, MISTAR.ID

Aliansi Peduli Ekosistem Sumatera Utara (Sumut) melakukan restorasi mangrove (hutan bakau) bersama warga Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.

Ketua Pelaksana Aksi, Aji Surya Abdi mengatakan, lewat aksi ini mereka ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan mangrove.

“Melalui aksi ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran pada khalayak umum tentang pentingnya menjaga hutan mangrove,” kataya kepada mistar.id melalui pesan WhatsApp (WA), pada Senin (10/6/24) sore.

Baca juga:15.000 Pohon Mangrove Ditanam di Bibir Pantai Perbatasan Selat Malaka

Aji juga menegaskan status lahan tersebut kepada para oknum. “Kami ingin menegaskan status lahan tersebut kepada oknum-oknum yang telah mencoba mengalihkan fungsi lahan,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, aksi ini dilaksanakan pada tanggal 8-9 Juni 2024, sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2024 lalu.

Kegiatan meliputi, nonton bersama film Watchdoc ‘Tenggelam Dalam Diam’, diskusi mengenai pentingnya ekosistem mangrove, dan dilanjutkan dengan penanaman 2.000 bibit mangrove di kawasan hutan lindung yang sebelumnya telah dirusak.

Aji berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat bersinergi untuk melindungi hutan.

Baca juga:Hari Lahan Basah Sedunia, Pesisir Pantai di Asahan Ditanami Mangrove

“Seluruh lapisan masyarakat harus bersinergi, seperti pemangku kebijakan dapat mengambil peran penting dalam mengawasi dan merehabilitasi lahan hutan. Aparat juga diharapkan dapat menindak tegas oknum-oknum yang merusak ataupun mengalihfungsikan lahan hutan,” kata Aji.

Perlu diketahui sudah ada 3 orang warga Desa Kwala Langkat yang hingga kini belum dibebaskan buntut dari masyarakat yang menentang keras perusakan hutan mangrove.

Mereka adalah, Ilham Mahmudi (40), Sapi’i (50) dan Taufik (35). Keduanya merupakan nelayan yang turut serta dalam aksi pembebasan Ilham yang dituduh sebagai provokator aksi.

Aliansi Peduli Ekosistem Sumut juga menuntut dan menegaskan terkait 3 hal, pertama meminta pemerintah lokal, daerah, maupun pusat untuk lebih aktif dalam mencegah dan menghentikan upaya-upaya perusakan hutan, khususnya di Desa Kwala Langkat.

Baca juga:Pemprov Sumut Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Langkat

Mereka juga mendesak pihak kepolisian, khususnya Polres Langkat, untuk menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat di Desa Kwala Langkat. Aliansi Peduli Ekosistem Sumut juga meminta Polres Langkat agar segera membebaskan ketiga warga Kwala Langkat yang ditahan.

Kegiatan ini turut diinisiasi berbagai lembaga dan komunitas, serta mahasiswa. Ada 9 peserta yang mengikuti aksi ini, termasuk dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut, KontraS Sumut, Perempuan Hari Ini, Girl Up Medan, BOPM Wacana dan sejumlah elemen mahasiswa. (berry/hm16)

Related Articles

Latest Articles