13.7 C
New York
Saturday, May 11, 2024

48 Desa dan Kelurahan Terdampak Banjir Asahan, 1.585 Orang Mengungsi

Asahan, MISTAR.ID

Sebanyak 409 kepala keluarga (KK) atau 1.585 jiwa harus mengungsi karena banjir akibat tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah sekitar Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) sejak beberapa hari terakhir.

Menurut data yang dihimpun Pemkab Asahan, banjir terdampak pada 43 desa dan 5 kelurahan, dialami oleh 4.819 KK atau 17.927 jiwa. Sedangkan 409 KK diantaranya harus mengungsi. Sebanyak 389 KK mengungsi di tenda dan 20 KK di rumah kerabatnya.

“Itu berdasarkan laporan dari BPBD Asahan yang kami himpun pada hari Senin 7 Nopember kemarin malam,” kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Asahan, Arbin Ariadi Tanjung, dihubungi wartawan, Selasa (8/11/22).

Baca juga:BPBD Medan Turunkan Tim Reaksi Cepat Bantu Penanganan Banjir di Langkat

Ia mengatakan, hingga tadi malam sudah ada sebanyak 15 tenda tambahan untuk menampung para pengungsi dari Dinas Sosial bersama TNI yang didirikan mengantisipasi dampak banjir yang meluas.

“Untuk kesehatan, Dinas Kesehatan sudah ada Posko di desa. Logistik berupa bantuan sembako dan bahan makanan juga sampai saat ini terus didistribusikan, ada dapur umum juga dibeberapa titik,” kata dia.

Banjir, selain diakibatkan dari tingginya curah hujan di beberapa wilayah dampak banjir juga berakibat dari kiriman air sungai yang kapasitasnya tidak sanggup lagi menahan debit air karena sedimentasi atau pendangkalan. Ketinggian air pun bervariasi pada puncak banjir antara semata kaki hingga pinggang orang dewasa namun beberapa daerah turut dilaporkan telah surut secara perlahan.

Adapun, diantara beberapa desa yang cukup parah terdampak banjir diantaranya desa Sei Silau Barat terdampak 120 KK, merubuhkan 2 rumah dan 1 jembatan ; di Kecamatan Simpang Empat meliputi empat desa yakni Sei Dua Hulu, Perkebunan Hessa, Sei Lama, dan Simpang Empat yang terdampak hampir 600 KK dan 230 KK diantaranya harus mengungsi.

“Melihat kondisi intensitas curah hujan yang cukup tinggi hingga Desember seluruh desa sudah diimbau agar siap siaga mengatasi segala kemungkinan yang ada dan memaksimalkan kearifan lokal partispasi masyarakat untuk bergotong royong mencegah banjir,” katanya. (Perdana)

 

Related Articles

Latest Articles