18.1 C
New York
Friday, May 10, 2024

32 Kabupaten/Kota di Sumut Zona Kuning

Medan, MISTAR.ID
Tren zona atau daerah penyebaran Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara terus mengalami perkembangan yang baik. Dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara, 32 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara mendapati zona kuning atau resiko rendah penyebaran virus Covid-19. Sedangkan 1 kabupaten/kota lagi masih bertahan di zona oranye atau resiko sedang.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 pusat, melalui website resminya di laman https://covid19.go.id/peta-risiko, Kamis (23/9/2021), satu daerah berzona oranye tersebut ialah Kota Tebingtinggi.

Sedangkan 32 Kabupaten/Kota lainnya berzona kuning, masing-masing, Pakpak Bharat, Samosir, Nias Barat, Tanjungbalai, Labusel, Sibolga, Tapteng, Nias, Deliserdang, Dairi, Toba, Paluta, Padang Lawas, Gunung Sitoli.

Baca juga: Pertengahan Mei Kasus Covid Sumut Bertambah 1.077, Gubsu Imbau Daerah Perketat Pengawasan

Kemudian Labuhanbatu, Madina, Sergai, Batubara, Labura, Nias Utara, Medan, Binjai, Padangsidimpuan, Tapsel, Karo, Simalungun, Humbahas, Taput, Langkat, Asahan, Nisel dan Pematangsiantar.

Dibandingkan dengan pekan sebelumnya, jumlah daerah berzona kuning di Sumut masih sebanyak 28 Kabupaten/Kota. Sementara untuk daerah berzona oranye masih terdapat lima daerah yaitu, Tebingtinggi, Sergai, Batubara, Labura serta Medan.

Seperti diketahui, perubahan status zonasi risiko Covid-19 Sumut ini dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 berdasarkan data hasil pembobotan skor pada 19 September 2021. Data itu didapat dari hasil setiap perhitungan indikator baik epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan yang diperbaharui secara mingguan.

Sementara itu, Seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di Sumut, kapasitas tempat tidur ruang isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang terpakai di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, saat ini 17-18 persen.

“Sudah sangat nyaman, BOR nya sudah 17-18 persen saja. Kami ini sudah melihat, dan menutup sebagian ruangan (isolasi Covid-19) untuk melayani pasien umum (non Covid-19),” ungkap Direktur Utama (Dirut) RSUPHAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).

Zainal mengatakan, berdasarkan laporan yang didapatkannya, penurunan BOR serupa juga terjadi di rumah sakit di provinsi lain. “Kita mendapatkan laporan di provinsi lain juga sudah turun,” ujarnya.

Oleh karena itu ke depan, lanjut dia, RSUPHAM akan lebih fokus kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis. Sedangkan untuk pasien Covid-19 dengan kondisi ringan bisa ditangani di daerah atau ke rumah sakit lain.

“Jadi makanya kita nanti lebih banyak ICU-nya malah, dan itu relevan dengan yang kita bangun,” jelasnya.

Baca juga: Gawat! Ratusan Massa Serang Satgas Covid Sumut di Lokasi Judi

Zainal juga menerangkan, saat ini total ruang isolasi Covid-19 di RSUPHAM berjumlah 286 unit, dengan tingkat keterisiannya sekitar 18 persen. Dalam waktu dekat, sambung dia, pihaknya akan mengeluarkan SK untuk perubahan peruntukan ruang isolasi Covid-19 ke pasien non Covid-19.

“Mungkin hari ini kita keluarkan lagi SK nya. Penurunan ini sudah terjadi sejak dua minggu sebelumnya, secara perlahan,” pungkasnya. (saut/hm06)

Related Articles

Latest Articles