Program Kesehatan Gratis Bagi Warga Berulang Tahun Belum Diminati di Simalungun


Suasana Puskesmas Rambung Merah pasca diberlakukan PKG di Simalungun. (f:indra/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Sejak diluncurkan serentak di Sumatera Utara (Sumut) pada awal Februari 2025, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi warga yang berulang tahun, belum dikenal luas di Kabupaten Simalungun. Minimnya sosialisasi membuat mayoritas masyarakat belum memanfaatkannya.
Di wilayah kerja Puskesmas Rambung Merah, yang mencakup empat nagori dengan total penduduk lebih dari 22 ribu jiwa, belum ada warga yang datang untuk memeriksakan kesehatannya melalui program inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
"Belum ada yang datang. Kami juga masih mempelajari aplikasinya, tetapi kalau ada warga yang mau mendaftar sudah bisa," ujar salah seorang Staf Puskesmas Rambung Merah saat ditemui Mistar, Jumat (14/2/25).
Beberapa warga mengaku belum mengetahui detail program ini. Sukarman (45), warga Nagori Rambung Merah mengaku baru mendengar tentang PKG.
"Saya tidak tahu kalau ada program ini. Kalau benar gratis, tentu bagus, tapi bagaimana cara daftarnya? Apakah semua penyakit bisa diperiksa?" ujarnya.
Sementara itu, Siti (38), warga lainnya menilai program ini perlu disosialisasikan lebih luas.
"Bagus kalau ada layanan kesehatan gratis. Tapi kalau tidak ada yang menjelaskan langsung ke masyarakat, bagaimana kami tahu dan yakin untuk menggunakannya?" katanya.
Warga berharap pemerintah daerah lebih aktif memberikan informasi agar program ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Simalungun, Rosman Saragih mengatakan 46 puskesmas di Simalungun telah mulai melaksanakan PKG.
Namun, pihaknya masih harus menggencarkan sosialisasi agar masyarakat lebih memahami dan mau memanfaatkan layanan tersebut.
"Banyak yang takut mengetahui penyakit yang mereka derita, karena merasa itu justru akan menambah beban pikiran," kata Rosman.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi melalui berbagai kanal, termasuk media sosial Dinas Kesehatan Simalungun.
"Kesadaran diri sangat diperlukan. Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar mereka memahami manfaat dari program ini," ucapnya. (indra/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Polres Tanah Karo Ringkus Petani, Terancam 12 Tahun Penjara