Petani di Simalungun Terima Pupuk Subsidi Setahun Sekaligus, Mekanisme Baru?


Lahan persawahan yang akan segera ditanami padi di Kecamatan Sidamanik. (f: indra/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Petani di Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, dikejutkan dengan distribusi pupuk subsidi yang langsung mencakup jatah setahun. Sejumlah petani mengaku menerima pupuk dalam jumlah besar, berbeda dari tahun sebelumnya yang sulit diperoleh.
T Purba, seorang petani di Tigabolon, mengatakan bahwa tahun lalu pupuk subsidi sangat sulit didapat, tetapi kini justru tersedia dalam jumlah melimpah.
"Sekarang tiba-tiba banyak. Ada yang dapat 30 sak, ada 15 sak, ada juga 19 sak. Positifnya, kami jadi tahu jatah untuk setahun. Tapi ada yang merasa ini berlebihan, karena keterbatasan dana untuk menebus semuanya," ujarnya, Minggu (23/2/2025).
Petani lain, J Simarmata, menduga perubahan sistem distribusi menjadi salah satu faktor penyebab kondisi ini. "Mungkin ada peraturan baru yang membuat jatah setahun diberikan sekaligus. Namun, kami berharap ada sosialisasi lebih awal agar petani bisa mempersiapkan anggaran," katanya.
Sementara itu, petani di Kelurahan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, justru mengaku belum menerima pupuk subsidi seperti yang terjadi di Sidamanik. A Sipayung, seorang petani sayur, mempertanyakan keterlambatan distribusi di daerahnya.
"Biasanya kami bisa beli pupuk subsidi dengan harga Rp130.000 per sak. Tahun ini belum ada masuk, belum ada kabar dari ketua kelompok," ujarnya.
Perbedaan distribusi ini menimbulkan tanda tanya di kalangan petani terkait mekanisme penyaluran pupuk subsidi tahun ini. "Kalau pupuk telat, produksi juga terganggu. Kami berharap ada kejelasan kapan pupuk akan tersedia," tambah Sipayung.
Petani di Kecamatan Raya, Erik Saragih, juga mengaku telah mendengar informasi tentang penyaluran pupuk subsidi dalam jumlah besar di beberapa nagori. "Iya, beberapa nagori memang begitu kudengar. Di sini ambilnya langsung ke kios, aku sendiri belum ambil," katanya.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Penyuluh pada Dinas Pertanian Simalungun, Zefri, menegaskan bahwa tidak ada regulasi baru terkait distribusi pupuk subsidi.
"Tetap disesuaikan dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), bisa saja memang diberikan langsung jatah setahun, asal stoknya cukup. Satu tahun kan ada beberapa musim tanam (MT), bisa jadi langsung diserahkan sampai MT 4," tuturnya. (indra/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Bulog Sumut: Belum Ada Regulasi Resmi Distribusi Minyakita