Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
SIMALUNGUN

Gugur Dalam Misi Perdamaian PBB, Sang Ibu Kenang Kedekatan Serma Rama Wahyudi

journalist-avatar-top
By
Friday, June 26, 2020 22:05
6
gugur_dalam_misi_perdamaian_pbb_sang_ibu_kenang_kedekatan_serma_rama_wahyudi

gugur dalam misi perdamaian pbb sang ibu kenang kedekatan serma rama wahyudi

Indocafe

Simalungun, MISTAR.ID
Sersan mayor (Serma) Rama Wahyudi anggota TNI AD Datasemen Perlengkapan Korem 031/Wirabima Pekanbaru Riau, korban tewas atas penembakan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo Republik Demokratik Kongo Afrika, Senin (22/6/20) sekira pukul 17.30 WIB waktu setempat.

Anggota TNI AD kelahiran 27 Juli 1984 di Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun, ini direncanakan akan dimakamkan di Malam Pahlawan Pekanbaru, setelah tiba di Jakarta, 1 Juli 2020 dari Kongo.

Jenazah Rama saat ini belum tiba di Indonesia. Kematian Rama menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Wagini, ibu kandung Rama kaget mendapatkan kabar duka dari anak pertamanya.

“Keluarga di sini mendapatkan kabar dari anak saya pertama dia bilang ma Yudi meninggal, terus saya cari informasi dan pastikan ternyata benar. Terus kesatuan TNI dia juga menyampaikan ke saya,” ujar Wagini ditemui Mistar, Jumat (26/6/20) siang, di kediamannya di Kelurahan Kerasaan 1 Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.

Baca Juga:4 Jenazah Prajurit TNI AD Yang Helikopternya Jatuh Dibawa ke RS Bhayangkara Untuk Visum

Bagi keluarga, Rama merupakan sosok yang baik dan rajin bekerja. Rama sangat perhatian dengan keluarga. Wagini mengatakan, Rama sempat menyampaikan rasa rindunya kepada ibunya dan berencana akan berkunjung ke tanah kelahirannya pada September 2020.

“Rama ini terakhir kali berkomunikasi dengan saya pada Lebaran 2020 lalu. Dia katakan akan cuti bulan September 2020 ini, anak saya ini dekat dengan keluarga,” ujarnya.

Rama, lanjut Wagini, tinggal bersama istri dan tiga anaknya di Jalan Garuda Sakti Panam Km 06 Pekanbaru Riau. Karir Rama dimulai tahun 2005 setelah dinyatakan lulus pendidikan prajurit TNI AD dari Kodam Jaya di Jakarta.

“Anak saya ini sempat kuliah fakultas teknik mesin setahun tapi tidak lanjut. Kemudian, dia ikut paklek nya di Jakarta dan terus lulus TNI, dan mutasi ke Medan lslu pindah ke Pekanbaru,” sebutnya.

Sejak bertugas dalam pasukan perdamaian PBB untuk negara Republik Demokratik Kongo pada Januari 2020 lalu, Rama sering mengirimkan pesan kondisi kesehatannya di luar negeri.

“Terkadang dia cerita kalau di sana itu lokasinya terisolir. Kemudian terakhir saya dengar kalau mereka buat jembatan karena anak saya ini bagian Denpal TNI,” tuturnya.

Wagini berharap, insiden yang menimpa Serma Rama tidak terulang lagi. Keluarga ikhlas dengan kejadian tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Baca Juga:Eks Anggota TNI Ruslan Buton Resmi Dibui

“Saya berharap jangan ada lagi anggota TNI yang gugur. Dengan kejadian ini saya ikhlas dan berserah ke Pemerintah Republik Indonesia sepenuhnya,” harapnya. Serma Rama Wahyudi tewas akibat serangan yang dilakukan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo Republik Demokratik Kongo Afrika.

Peristiwa ini terjadi saat rombongan tengah bertugas melakukan pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Manusco.

Saat itu prajurit tengah melakukan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi warga setempat. Namun, ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base, terjadi penghadangan oleh kelompok bersenjata. (billy/hm10)

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut