Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
SIMALUNGUN

182 Unit Kios Souvenir di Open Stage Parapat Selesai Dibangun, Warga Nilai Tak Sesuai Kebutuhan Pedagang

journalist-avatar-top
By
Sunday, April 11, 2021 18:33
18
182_unit_kios_souvenir_di_open_stage_parapat_selesai_dibangun_warga_nilai_tak_sesuai_kebutuhan_pedagang

182 unit kios souvenir di open stage parapat selesai dibangun warga nilai tak sesuai kebutuhan pedagang

Indocafe

Simalungun, MISTAR.ID
Ratusan kios souvenir yang diperuntukkan buat relokasi sejumlah pedagang souvenir bekas gusuran dari Jalan Pora-pora Kelurahan Tigaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun, telah selesai dibangun akan tetapi warga enggan menempatinya.

Pasalnya, ratusan kios souvenir yang telah selesai dibangun dinilai warga tidak sesuai dengan kebutuhan para pedagang souvenir, lantaran Kios souvenir yang dibangun hanya sebatas atap dan lantai saja,” ujar M Sinaga salah seorang pedagang souvenir, Minggu (11/4/21).

M Sinaga juga mengatakan, bahwa kios yang dibutuhkan para pedagang souvenir bukan
berbentuk balerong seperti saat ini, karena para pedagang souvenir buka mulai pagi hingga sore.

Baca Juga:Pedagang Pantai Bebas Parapat Direlokasi

“Artinya, barang-barang jualan kami harus tetap berada di dalam kios, dan kios harus bisa buka tutup. Sementara kios ini tidak ada apa-apanya, hanya ada atap dan lantai. Cocoknya bangunan ini untuk para pedang sayur-sayuran atau parrengge-rengge musiman,” sebutnya.

Lurah Tigaraja Darma Donni Silalahi ketika dikonfirmasi Mistar menyampaikan, 182 kios souvenir yang dibangun berbentuk balerong berukuran, lebar 2.5 mater dan panjang 2.2 mater per unit, dan saat ini sudah selesai dibangun.

Baca Juga:Didatangi Deputi Kemenko Kemaritiman, Pedagang Souvenir Parapat Mohonkan Hal Ini

“Para pedagang juga sudah mencabut nomor kios, namun belum ditempati menunggu serah terima dari Dinas Pekerjaan Umum Simalungun,” katanya.

Darma Donni Silalah juga berharap, kios segera ditempati agar para pedagang dapat berjualan untuk mencari rejeki dan menata kios agar layak ditempati. “Terkait bentuk bangunan yang dinilai warga tidak sesuai dengan kebutuhan para pedagang, itu bukan ranah kita lagi,” sebutnya.(karmel/hm10)

journalist-avatar-bottomLuhut

RELATED ARTICLES