Tuesday, March 18, 2025
home_banner_first
SIANTAR

Misteri Hilangnya Polisi asal Siantar, Keluarga Iptu Tomi Minta Kapolri Bentuk Tim Khusus

journalist-avatar-top
Selasa, 18 Maret 2025 16.41
misteri_hilangnya_polisi_asal_siantar_keluarga_iptu_tomi_minta_kapolri_bentuk_tim_khusus_

Iptu Tomi Samuel Marbun yang hilang saat operasi mengejar KKB (f:ist/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Keluarga dari polisi asal Kota Pematangsiantar, Iptu Tomi Samuel Marbun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit turun tangan membentuk tim khusus mengungkap kasus hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, saat operasi mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 18 Desember 2024 lalu.

Harapan besar itu disampaikan sepupu Tomi, Ronald Darwin Tampubolon. Kepada Mistar, ia menuturkan banyak kejanggalan pada kronologi kabar hilangnya adik tercintanya itu usai kontak tembak di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.

"Mulai dari longboat atau perahu kapal ditumpangi Tomi, katanya terbalik di sungai. Kemudian tergelincir yang tidak ada melihat, dan tak ada memberi pertolongan. Informasi itu masih simpang siur," ucapnya melalui panggilan seluler, Selasa (18/3/2025).

Ronald menyebut, pihak keluarga dari Kota Pematangsiantar, telah berangkat dan mendatangi Komisi III DPR RI, Jakarta, untuk meminta serta mencari keadilan, Senin 17 Maret 2025.

"Melalui anggota dan Bapak Ketua Komisi III, kami meminta agar personel-personel yang bertugas saat itu di lapangan dapat bertatap muka langsung dengan pihak keluarga Tomi. Bagaimana sebenarnya kronologi sesungguhnya di tempat kejadian perkara (TKP)," katanya.

Namun, sebelum jauh ke sana, Ronald bermohon pada Kapolri untuk menonaktifkan jabatan mantan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid yang saat ini menjabat Kabid Propam Polda Papua Barat Daya. Alasan permintaan penonaktifan itu dilakukan guna lancarnya proses penyidikan kasus hilangnya Tomi.

"Ini ibarat antara kakak dan adik (Kapolres dan Kasat). Kenapa adiknya hilang abangnya enggak mencari sampai ketemu? Ya kalau dicari bukan berarti langsung berhenti di situ (sebelum ketemu)," ujarnya.

"Kemudian agar anggota personel yang bertugas saat itu tidak takut dan terbuka dalam menceritakan bagaimana kronologis yang sebenarnya di lapangan. Kami dari pihak keluarga juga menilai kasus hilangnya Tomi masih berjalan, kok malah Bapak Kapolres-nya mendapat promosi jabatan?" tuturnya bertanya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Pematangsiantar itu menaruh harapan besar, Kapolri segera membentuk tim pencari fakta (TPF) dalam mengungkap kasus hilangnya jebolan Akpol 2017 itu.

"Apapun itu nanti keputusannya, baik Tomi ditemukan masih hidup atau sudah meninggal, keluarga berharap kebijakan Kapolri untuk kembali melakukan pencarian ulang," ucapnya.

"Karena bukan sekarang, nanti bahkan puluhan tahun lagi anak Tomi akan bertanya siapa ayahnya, di mana ayahnya berada, di mana makam ayahnya? Minggu depan, pihak keluarga dan Komisi III DPR sepakat untuk kembali menggelar rapat mendengar lanjutan aspirasi dari keluarga Tomi," ucap Ronald mengakhiri.

Sebelumnya, Ketua Komisi III, Habiburokhman meminta Kapolri agar segera membentuk TPF. Dikatakannya, TPF akan berada di bawah pengawasan komisinya dan keluarga Tomi dapat mengakses kelanjutannya kapanpun.

Permintaan tersebut disampaikan Komisi III dalam kesimpulan rapat usai mendengar aspirasi dari keluarga dan tim pengacara Tomi, Senin (17/3/2024).

Selain itu, Komisi III juga meminta Polda Papua Barat Daya untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan kembali terhadap hilangnya Tomi dengan upaya terbaik, termasuk bekerja sama dengan seluruh pihak terkait lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (jonatan/hm17)

REPORTER: