Fotografer Lazuardy Fahmi Tutup Usia, Jurnalis Siantar Berkabung
fotografer lazuardy fahmi tutup usia jurnalis siantar berkabung
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Para jurnalis Kota Pematangsiantar berkabung, seorang fotografer Lazuardy Fahmi yang akrab dipanggil Pamai tutup usia atau meninggal dunia. Pamai meninggal di usia mendekati 40 tahun akibat penyakit asam lambung yang dideritanya, pada Kamis (21/10/21) dinihari.
Sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Pane Kecamatan Siantar Selatan, jenazah Pamai sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Pangururan Kecamatan Siantar Barat, dan disholatkan di Mesjid Raya.
“Nampak kalau almarhum ini orang baik, banyak kali orang yang ikut sholat di mesjid ini. Pejabat pemko dan tokoh masyarakat serta para kawan-kawan wartawan pun banyak yang ikut sholat di mesjid ini,” cecar Irwanysah salah seorang jurnalis yang juga ikut Sholat di Mesjid Raya.
Baca juga:600 Lebih Jurnalis Meninggal karena Covid-19
Seorang jurnalis lainnya, Imran Nasution merasa kehilangan atas meninggalnya Pamai. “Kita tahu almarhum ini orang yang pandai bergaul dan seorang pekerja, serta disiplin terhadap tugas-tugas yang diembannya, dia sangat disiplin. Kita merasa kehilangan terhadap sahabat kita yang sangat dekat dengan para jurnalis,” tutur Imran yang juga ikut Sholat di Mesjid Raya.
Pasca meninggalnya Pamai, banyak status berduka di facebook. Dhev Fretes Bakkara, salah seorang fotografer Kota Pematangsiantar mengucapkan selamat jalan kepada Pamai di dinding akun facebook-nya.
“Engkau selalu memanggilku Bung.. kupanggil kau Wak.. Banyak kenangan yang kita lalui bersama semasa liputan ,banyak kisah dan peristiwa yang terekam dari jendela kamera kita kurang lebih sepuluh tahun ini. Yang jelas masih kuingat kau pernah melindungiku dari lemparan batu saat kita terjebak bentrok ribuan massa dan aparat ,ditengah gulita ,bermandi gas air mata. Dan masih banyak lagi kenangan yg pernah kita lalui bersama..Selamat jalan Wak.. Sahabatku Lazuardy Fahmi,” tulis Dhev.
Tak ketinggalan Nurjannah seorang jurnalis wanita di Kota Pematangsiantar. Di akun facebook atas nama Bidadari Pagi miliknya, Nurjannah juga membuat tulisan yang disertai foto, mengambarkan kesedihannya atas meninggalnya Pamai.
“Bagiku, kau tak hanya profesional. Kau juga baik, mi. Dadaku sesak menahankan airmata mengingat kebaikanmu, mi. Kalau kutumpahkan airmata ini, gak papa kan, mi? Jangan kau ejeki aku kalau nangis ya. Mi, kenapa gak bilang sih kalau sakit, kan aku bisa datang bawa jeruk. Mi, Al Fatiha ya. Pagi ini aku baru kuat menuliskan tentangmu, itu pun sedikit. Masih ada tentang toko pernak-pernik kamera, tentang sepeda, tapi gemetaran tanganku, mi.
Selamat jalan, mi. Al Fatiha,” demikian penggalan tulisan Nurjannah di facebook-nya.
Baca juga:127 Jurnalis Di 37 Negara Meninggal Akibat Corona
Demikian juga Armeindo Sinaga, jurnalis Kompas TV ini juga mengunggah tulisan di dinding akun facebook miliknya. “Selamat jalan bang Pamai Lazuardy Fahmi…Lebih dari 5 tahun kenal abang, kamu adalah orang baik. Banyak liputan yang kita lalui bersama, banyak informasi dan job yang saling bertukar bersama.. Dua tahun kita sama sama di hetanews bang, dua minggu lebih kita sama sama di Tigaras bang liputan KM Sinar Bangun..Karyamu abadi bang. Selamat jalan bang..” tulisnya.
Masih ada banyak lagi pemilik akun facebook yang men-tag nama akun facebook milik Lazuardy Fahmi, menuliskan ucapan duka atas meninggalnya Pamai. Berdasarkan pantauan, dari Mesjid Raya hingga ke TPU Jalan Pane, jenazah Pamai digotong sejumlah anggota Pemuda Pancasila secara bergantian.
PREVIOUS ARTICLE
Medan PPKM Level 2, Penumpang Kereta Api Meningkat 28%