Apple Kuasai Pasar Smartphone Kelas Premium


Apple. (f: ist/mistar)
California, MISTAR.ID
Pasar smartphone global terus menunjukkan tren premium yang semakin kuat. Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research, sekitar 25% dari total smartphone yang dikirim pada tahun 2024 memiliki harga jual rata-rata grosir di atas USD 600 atau sekitar Rp 9 jutaan.
Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan untuk minat konsumen terhadap perangkat premium dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sejak 2020, pangsa pasar smartphone premium telah melonjak dari 15% menjadi 25% pada 2024. Peningkatan ini disebabkan oleh semakin banyaknya pembeli yang mencari perangkat dengan fitur canggih, performa tinggi, serta dukungan perangkat lunak jangka panjang.
Apple masih menjadi pemimpin tak tergoyahkan di pasar smartphone premium. Pada 2024, perusahaan yang berbasis di Cupertino ini menguasai lebih dari 67% pangsa pasar untuk perangkat dengan harga tinggi.
Meskipun mengalami sedikit penurunan dari 72% pada tahun sebelumnya, Apple tetap unggul dibandingkan pesaingnya seperti Samsung, Huawei, Xiaomi, dan Google.
Di segmen Ultra-Premium—yang mencakup perangkat dengan harga di atas USD 1.000 atau sekitar Rp 16 jutaan—permintaan juga meningkat lebih dari 40% untuk pertama kalinya. Apple kembali menjadi penguasa di kategori ini, dengan harga jual rata-rata iPhone melampaui USD 900 atau sekitar Rp 14,7 juta.
Laporan Counterpoint Research juga mencatat bahwa produsen smartphone kini lebih mengutamakan pendapatan daripada volume penjualan. Pertumbuhan 8% di segmen premium pada 2024 bahkan melampaui pertumbuhan pasar smartphone secara keseluruhan yang hanya mencapai 5%.
AS dan China Jadi Kontributor Terbesar
Dari segi wilayah, Amerika Serikat menjadi pasar terbesar untuk smartphone premium dengan pangsa 25%, diikuti oleh China yang menyumbang 24%. India merupakan salah satu pasar terbesar berdasarkan volume, mengalami lonjakan luar biasa dalam permintaan ponsel premium dengan pertumbuhan 5x lipat sejak 2020.
Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah meningkatnya opsi pembiayaan serta program tukar tambah yang memudahkan pelanggan untuk memiliki smartphone mahal tanpa harus membayar penuh di muka.
“Tren premiumisasi diperkirakan akan terus berlanjut, meskipun dengan laju yang sedikit lebih lambat. Wilayah-wilayah berkembang akan terus bergerak ke segmen harga lebih tinggi, sementara China diprediksi akan mengalami pertumbuhan lebih lanjut karena program subsidi smartphone,” ungkap laporan tersebut, seperti dilansir dari detik, Rabu (19/2/25).
Mengapa Smartphone Mahal Semakin Diminati?
Meskipun harga smartphone kelas atas semakin tinggi, permintaan terhadap perangkat premium justru meningkat. Faktor utama yang mendorong tren ini adalah pencarian pengalaman pengguna yang lebih baik, termasuk prosesor yang lebih bertenaga, kamera superior, layar berkualitas tinggi, serta fitur berbasis kecerdasan buatan (GenAI) yang semakin canggih.
Selain itu, para produsen juga berusaha membenarkan harga tinggi mereka dengan menawarkan dukungan perangkat lunak lebih lama. Samsung dan Google kini menjanjikan pembaruan software hingga tujuh tahun untuk perangkat flagship mereka, melampaui Apple yang memberikan dukungan hingga lima tahun untuk iPhone.
Dalam kasus Apple, keunggulan ekosistemnya menjadi daya tarik utama yang membuat pengguna tetap setia dengan produk mereka.
CEO Apple, Tim Cook, bahkan menyebut bahwa model iPhone 16 mengalami penjualan lebih tinggi di wilayah-wilayah yang sudah mendapatkan fitur Apple Intelligence, yang menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mempertahankan dominasinya di pasar smartphone premium. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Sokhiatulo Laia dan Yusuf Nakhe Resmi Pimpin Nias Selatan