Penerapan Sekolah Lima Hari, BMPS Sumut: Dukung Penguatan Karakter Anak


Ketua Bidang Organisasi BMPS Sumut, Hasan Basri. (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ketua Bidang Organisasi Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sumatera Utara (Sumut), Hasan Basri, mengatakan rencana penerapan lima hari sekolah akan mendukung penguatan karakter anak.
"Penerapan sekolah lima hari ini juga sudah pernah dijalankan di Medan. Sistem ini akan berdampak positif terhadap penguatan karakter siswa sekaligus memberi ruang lebih luas untuk pengembangan diri," kata Hasan, Kamis (15/5/2025)
Sambungnya, rencana tersebut juga akan mendorong keberhasilan program makan bergizi gratis (MBG) yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, para siswa akan memiliki pembelajaran yang lebih padat dan terstruktur, karena jam belajar ditambah. Sehingga anak-anak akan pulang lebih lama, namun mereka mendapatkan makan siang di sekolah.
Mulai Senin sampai Jumat anak-anak berada di sekolah, namun Sabtu bukan berarti menjadi hari libur penuh. Justru hari itu bisa dimanfaatkan siswa untuk melatih kecakapan hidup bersama orang tua, organisasi sekolah, maupun masyarakat sekitar.
“Banyak orang tua yang bekerja seharian. Sehingga kebersamaan antara anak dan orang tua juga terbatas,” ucapnya.
Dengan sistem ini, siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga memiliki kesempatan berkembang secara sosial dan emosional di luar sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian terkait hal ini. Ia menjelaskan bahwa penerapan sekolah lima hari akan dimulai pada tahun ajaran 2026/2027.
Diketahui, rencana lima hari sekolah ini merupakan visi misi Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution yang akan diberlakukan bagi siswa SMA/SMK negeri maupun swasta.
Penerapan lima hari sekolah ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah. Lima hari sekolah ini bertujuan untuk menguatkan karakter peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. (susan/hm25)