“Namun, disayangkan bahwa ada 681 TPS tidak memiliki pendaftar, dengan 679 TPS biasa dan 2 TPS khusus,” ucap Romson dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/1/24).
Kendala yang dihadapi secara kumulatif, kata Romson, termasuk minimnya pendaftar di beberapa tempat, adanya hubungan ikatan keluarga, pencatutan nama di SIPOL, kurangnya lulusan SMA/sederajat yang berusia 21 tahun ke atas.
“Dan tidak adanya pendaftar pada gelombang I,” jelas Romson.
Menyikapi situasi itu, Kordiv SDMO Bawaslu Sumut, Romson Purba berharap agar proses pendaftaran berjalan lancar.
Baca juga : Awasi Pemilu, Bawaslu Rekrut 45.875 Pengawas TPS se Sumut
Ia juga menekankan pentingnya agar para PTPS dapat menjalankan tugas, kewajiban, dan kewenangan sesuai peraturan yang berlaku untuk mengawal pesta demokrasi Pemilu 2024 yang adil, jujur, dan bermartabat.
“Berharap agar para PTPS bekerja sesuai kebutuhan, menjaga kesehatan, dan menjalankan koordinasi serta komunikasi hirarki dengan baik,” imbuh Romson.
Bawaslu Sumut juga membuka ruang bagi jajaran Bawaslu dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi dalam rangka mewujudkan Pemilu yang transparan dan terpercaya.
Baca juga : Lagi, Bawaslu Sumut Perpanjang Pendaftaran Petugas PTPS
Sementara itu, Anggota Bawaslu Sumut Divisi Humas, Data dan Informasi , Saut Boangmanalu mengatakan pada proses pembukaan pendaftaran 2 titik kabupaten yang minim pendaftar.
“Di dua titik seperti Tapanuli Tengah dan Padang Lawas,” tandasnya saat dihubungi mistar.id. (khairul/hm18)
