1.7 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Proyek DAK Sekolah di Nias Utara Terindikasi Ganti Rugi Pencalegan

Nias Utara, MISTAR.ID

Seorang mantan Caleg PAN, Elfrida Dalimunte, mengaku proyek yang tengah dikerjakannya, senilai Rp3 miliar berasal dari dana DAK 2024 Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara, hingga kini belum jelas pembayarannya.

Kepada awak media, pekan lalu, Elfrida yang merupakan warga Kelurahan Pasar Lahewa Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara, menyebutkan penyerahan pertama pekerjaan selesai atau Provisional Hand Over (PHO) telah dilakukan.

Elfrida Dalimunte, pemilik sebuah usaha dagang di Lahewa adalah istri salah seorang Kepala Badan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Utara, menambahkan saat wawancara singkat dengan media, pada Rabu (20/11/24), ia merupakan Caleg dari PAN di Pileg lalu.

Dimana Elfrida satu partai dengan Bupati. Namun dia tidak berhasil meraih suara untuk duduk sebagai wakil rakyat. Tentu dalam perjuangan selama ini banyak dana yang sudah dikeluarkan.

“Tetapi sebagai imbalannya, makanya proyek itu sebagai ganti ruginya,” katanya.

Baca juga: Kadis PUTR Nias Utara Sebut Proyek Jalan Lotu-Bogali-Awa’ai Belum Selesai

Elfrida tampak transparan saat menyampaikan informasi kepada publik terkait proyek yang dikerjakannya. Ternyata proyek yang dikerjakan itu hanya sebatas titipan penguasa yang lagi ikut Calon Kepala Daerah di Nias Utara.

Alasannya, badan usaha yang dipakai Elfrida sebagai persyaratan tender saat proses awal semua diurus oleh seseorang yang sangat berpengaruh di pemerintahan.

“Iya pak. Saya hanya pemasok barang kebutuhan proyek sampai selesai. Kalau perusahaan yang ikut tender, itu bapak yang ngatur semua. Mudah-mudahan dapat untung 10 persen,” bebernya.

Namun hingga kini, lanjut Elfrida, dana belum turun karena pak Bupati belum tandatangani surat pengajuan pencairan dana dengan alasan lagi cuti.

Baca juga: Dipicu Salah Paham, Warga Nias Utara Bacok Tetangga Sendiri Hingga Tewas

Sementara itu, sebelum awak media bertemu Elfrida, sesuai informasi yang dihimpun dari masyarakat sekitar lokasi proyek menyebutkan, yang mengerjakan proyek tersebut bukan hanya satu orang, tetapi dibagi-bagi kepada beberapa orang.

Selain itu, di lokasi proyek ditemukan 1 unit gedung yang dibagun di atas rawa-rawa tanpa ada timbunan untuk mempermudah akses jalan ke gedung tersebut.

Sekalipun proyek yang menelan dana DAK miliaran itu sudah di PHO, namun di bagian teras belakang dan halaman sekolah kualitasnya diragukan.

Ketika akan dikonfirmasi mengenai proyek sekolah tersebut, Agus Hendrikus ST MM sebagai PPK proyek tersebut ketika dihubungi awak media, pada Kamis (28/11/24), di kantor Dinas Pendidikan Nias Utara, tidak berhasil di temui karena belum masuk kantor.

Pada Selasa, (3/12/24), awak mistar kembali mendatangi PPK di kantornya. Namun hingga berita ini dikirim ke redaksi, pejabat PPK tersebut belum juga masuk kantor. “Dari kemarin PPK masih di lapangan,” kata seorang staf. (asatu/hm27)

Related Articles

Latest Articles