Friday, February 21, 2025
home_banner_first
POLITIK

Pernah Sindir 'Samsul', Masinton Ungkap Momen Salami Gibran di Istana

journalist-avatar-top
By
Kamis, 20 Februari 2025 16.07
pernah_sindir_samsul_masinton_ungkap_momen_salami_gibran_di_istana

Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu saat berada di Istana Merdeka. (f: detik/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu bercerita tentang momen dirinya disalami Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka usai pelantikan di Istana. Masinton mengatakan Gibran mengucapkan selamat kepadanya.

"Hahaha, beliau menyampaikan ucapan selamat dan saya juga menyampaikan terima kasih," kata Masinton sambil tertawa di Istana, Kamis (20/2/25).

Masinton mengaku tidak ada masalah dalam komunikasi dengan Gibran. Dia menyebutkan mereka saling sapa dan berjabat tangan. "Ya saling sapa lah. Saling salam," ujar Masinton.

Masinton juga mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto turut mengucapkan selamat kepada dirinya. Dia mengaku mendapat pujian dari Prabowo.

"Presiden tadi menyapa 'Masinton kamu hebat sekali'. (Saya jawab) 'Siap, Presiden'. (Prabowo tanya) 'Di kabupaten mana?'. Saya katakan, 'Di Tapanuli Tengah'," ujarnya.

Sebagai informasi, Masinton sempat mengejek Gibran dengan julukan 'Samsul', yang merupakan singkatan dari 'Asam Sulfat', selama kampanye Pilpres 2024. Saat itu, asam sulfat menjadi kata populer setelah Gibran salah menyebut kandungan susu.

Masinton juga mengungkapkan arahan dari Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri kepada dirinya. Dia mengatakan Megawati memberikan pesan tegas agar dirinya tidak terlibat dalam praktik korupsi.

"Bu Mega pesan tentang komitmen kerakyatan, stunting, keberpihakan, dan yang paling penting, jangan korupsi. Kemarin beliau menyampaikan kepada saya, 'Jangan sampai korupsi', 'Siap, Ibu'," ujar Masinton, yang sebelumnya menjabat sebagai Anggota DPR RI.

Masinton juga menyatakan kesiapan untuk mengikuti pembekalan atau retret kepala daerah di Akmil Magelang. Dia menganggap retret sebagai wadah bagi para kepala daerah untuk membangun kedekatan.

"Retret menjadi ajang pendekatan secara emosional antara kepala daerah dan pemerintah pusat," ujarnya. (mtr/hm24)