16.8 C
New York
Friday, May 17, 2024

Muhammadiyah Minta Politisi Jauhi Konflik Agamis-Nasionalis di Pemilu 2024

Jakarta, MISTAR.ID

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menekankan pentingnya para tokoh politik agar tidak menciptakan konflik antara nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme dalam konteks Pemilu 2024.

Haedar mengatakan, perdebatan antara nasionalisme dan agama seharusnya sudah selesai dari dulu.

Lebih lanjut dikatakan Haedar, daripada mempertentangkan nasionalisme dan agama, para elit politik dan peserta Pemilu 2024 seharusnya mampu memahami dan menggabungkan keduanya secara bersamaan.

“Soal di sana ada lebihnya, ya itu soal keunggulan dan di sanalah letak pilihan kita sekalian,” ujar Haedar di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) di Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga: 22 Developer Perumahan Belum Serahkan PSU ke Pemko Siantar, Berikut Efeknya

Ia berharap Pemilu 2024 tidak menciptakan pemisahan atau konflik antara agama dan nasionalisme, tetapi lebih fokus pada bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan atau keislaman dengan nasionalisme.

“Sekaligus, memberikan makna substansial pada nilai-nilai keagamaan dengan kewarganegaraan,” katanya.

Haedar melihat bahwa dalam politik dan demokrasi Indonesia saat ini, tidak ada lagi pertarungan ideologi, tetapi lebih tentang siapa yang mendapatkan apa, kapan dan bagaimana.

Namun, ia tetap percaya bahwa semua elit politik yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024 masih memiliki idealisme untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang tercantum dalam konstitusi.

“Justru kita bawa [idealisme] agar itu bisa dibuktikan dalam realitas politik,” sambung Haedar.

Baca Juga: Korut Luncurkan Kapal Selam Serang Nuklir Taktis

Pengalaman lima kali penyelenggaraan pemilu sejak era reformasi, Haedar percaya, bahwa Bangsa Indonesia harusnya sudah lebih matang dan dewasa dalam berpolitik, serta dapat menghindari konflik dan kebencian.

“Saya yakin banyak tokoh politik yang bertanggung jawab dan memiliki dasar kebangsaan dan keagamaan yang kuat,” katanya. (Rep/hm22)

Related Articles

Latest Articles