4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Ketua Harian PKB Tegur Pernyataan Kader yang Sebut OTT KPK Kampungan

Jakarta, MISTAR.ID

Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ais Shafiyah Asfar, memberikan teguran kepada anggota Komisi III DPR RI sekaligus kader partainya, Hasbiallah Ilyas, terkait pernyataan yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai kegiatan yang “kampungan.”

Ais menegaskan bahwa OTT merupakan salah satu instrumen penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, meskipun bukan menjadi indikator utama keberhasilan penanganan praktik korupsi.

“Pak Hasbi, saya kira agak keliru soal OTT. Bagi saya, OTT bukan kampungan, bukan juga pemborosan. Justru OTT adalah salah satu instrumen pemberantasan korupsi yang tetap perlu dilakukan,” ujar Ais di Jakarta, Senin (25/11/24) dikutip dari Antara.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Janji Kooperatif Usai Ditahan KPK

Ais menjelaskan, prinsip utama pemberantasan korupsi adalah fokus pada upaya pencegahan dibandingkan hanya penindakan. Pencegahan yang efektif diyakini mampu menurunkan angka korupsi secara signifikan.

“Pemberantasan korupsi akan berhasil jika angka kasusnya menurun. Pencegahan adalah kunci, lebih baik dari sekadar tindakan hukum dalam jumlah masif,” katanya.

Lebih lanjut, Ais menekankan pentingnya memperkuat sistem keuangan dan politik yang lebih transparan. Menurutnya, pemerintah perlu berkomitmen memperketat pengawasan dengan sistem digital, seperti e-planning, e-budgeting, dan e-procurement.

Baca juga: OTT Gubernur Rohidin, KPK Sita Rp7 Miliar

“Kalau sistem keuangan kita lebih ketat dan transparan, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) bisa diminimalisasi bahkan dihentikan. Dengan begitu, otomatis frekuensi OTT pun akan berkurang,” jelasnya.

Selain itu, Ais menyoroti perlunya reformasi sistem politik yang kerap menjadi akar persoalan korupsi di Indonesia.

“Kalau kita sepakat banyak persoalan bermula dari sistem politik yang transaksional, ini yang harus kita ubah dan perbaiki. Dengan reformasi sistem, praktik KKN bisa diminimalkan,” tambahnya. (ant/hm25)

 

Related Articles

Latest Articles