“Jika bisa mengusung kader sendiri, mengapa mereka harus mengusung Anies? Ingat bahwa PDIP adalah partai kader, bukan partai pragmatis,” sambungnya.
Selanjutnya Boy berpendapat, bahwa partai politik adalah pilar demokrasi. Ini sudah dinyatakan secara jelas dalam UU Parpol.
“Terlepas dari banyaknya kekurangan yang melekat pada parpol di Indonesia saat ini, kita harus mendukung kelembagaan parpol, termasuk dari sisi kandidasi politik,” katanya.
Kemudian Boy menegaskan, bahwa pihak-pihak yang ingin maju di politik elektoral tapi enggan berparpol sesungguhnya adalah pihak-pihak yang patut dipertanyakan ideologinya, visi politiknya untuk bangsa.
Baca juga:Â Pilkada Siantar 2024, Pengamat Politik Bakal Calon Harus Persiapkan Ini
“Jangan sampai maju Pemilu di tiap level tapi dengan naik kereta yang berbeda-beda. Ini mencederai demokrasi dan bentuk oportunisme politik,” tegasnya.
Boy menyarankan agar Anies segera bergabung dengan parpol. Jadi sebagai tokoh politik, Anies memiliki positioning yang jelas. Atau jika cukup modal, mungkin lebih baik membuat parpol sendiri.
“Beliau masih punya peluang untuk memiliki nafas politik yang lebih panjang. Asalkan lebih cermat membaca perubahan angin politik. Jangan sampai digulung angin tiga kali. Pertama kalah Pilpres. Kedua gagal maju Pilkada DKI. Jangan sampai ada yang ketiga,” tutupnya. (maulana/hm25)
