23.3 C
New York
Sunday, September 1, 2024

Gagal Maju Pilkada Jakarta, Pengamat: Anies Over Confidence

Medan, MISTAR.ID

Tidak majunya Anies Baswedan sebagai bakal calon (balon) Gubernur Jakarta menjadi political shock and therapy bagi Anies dan pendukungnya. Rezim Pemilu masih sangat dideterminasi oleh partai politik (parpol).

Pengamat politik, Boy Anugerah mengatakan, bahwa dalam kandidasi politik untuk Pemilu, partai ideologis akan mengutamakan kader sendiri untuk maju, partai non-ideologis akan bergerak berdasarkan kepentingan, sedangkan partai dengan perolehan kursi atau suara terbanyak akan berlaku sebagai gerbong koalisi.

“Saya pikir habituasi partai seperti ini yang tidak dicermati oleh Anies Baswedan,” ujarnya kepada Mistar, Sabtu (31/8/24).

Menurutnya, Anies sangat terpaku pada satu variabel, yakni elektabilitasnya yang tinggi di Jakarta. Anies juga masih terjebak euforia Pilpres, yang mana suaranya di Jakarta sangat tinggi.

Baca juga: Gagal Maju Pilkada 2024, Anies Beri Sinyal Dirikan Parpol Baru

“Bagi Anies, mungkin, dua kondisi ini sudah cukup untuk menjadi garansi bagi parpol-parpol untuk mengusungnya,” sebutnya.

Boy mencermati, dari awal koalisi KIM sebenarnya sudah memberikan warning kepada Anies, bahwa jabatan kepala daerah bukan panggung untuk oposisi. Hal ini sempat dilontarkan oleh jubir Prabowo.

Jika mata dan telinga politik Anies jeli, ini alarm bahaya. Sangat bahaya. Artinya, ada potensi besar penjegalan atau blocking dari KIM. Seharusnya Anies bisa langsung berhitung dari situ. Anies juga luput mencermati goyangnya iman politik partai-partai yang mengusungnya pada Pilpres.

“Tanda-tandanya sudah jelas, tapi Anies lengah mencermati dinamika yang ada. Saya pikir ada semacam over confidence di diri Anies Baswedan,” lanjutnya.

Baca juga: Pengamat: Karena Alasan ini, Anies Ditinggal Semua Parpol di Jakarta

Sementara itu, PDIP yang notabene dijepit oleh KIM dan berpotensi gagal untuk mencalonkan calonnya di Pilkada Jakarta justru mendapatkan keuntungan dari Putusan MK. Tapi bagi Boy, PDIP cerdik. PDIP tak melihat dari sisi elektabilitas saja untuk berkompetisi dengan KIM di Jakarta.

Related Articles

Latest Articles