Sementara itu, Komunitas Kampret memiliki sebagian yang kurang kuat secara ideologis, cenderung terpecah antara kelompok “Cebong Bertahan” (pendukung Ganjar-Mahfud) dan “Cebong Bermigrasi” (pendukung Prabowo-Gibran).
“Komunitas Cebong dengan segala romantisme dan keserasiannya kini terpaksa terbelah karena perbedaan tajam dalam mendukung Capres, baik antara Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo, yang pada intinya menggambarkan fragmentasi lebih lanjut pada ideologi dan budaya politik yang sama, tanpa harus terkait langsung dengan partai tertentu,” ujarnya.
Menurutnya, Komunitas Kampret, pada dasarnya, memiliki sebagian yang kurang kuat secara ideologis dan lebih mudah terpengaruh, terpecah antara kelompok “Cebong Bertahan” (pendukung Ganjar-Mahfud) dan “Cebong Bermigrasi” (pendukung Prabowo-Gibran).
Baca juga :Â Debat Pertama Capres, Pengamat Politik: Kental Gas-gasan Bukan Adu Gagasan
“Sebagian dari mereka bahkan memiliki keterikatan dengan partai pendukung Prabowo-Gibran sejak awal,” tambahnya.
Fragmentasi ini menciptakan ketidakseimbangan dalam tiga kelompok pemilih, beberapa di antaranya dapat dianggap sebagai pemilih tetap.
